Truck Horror Gilas 80 Orang di Francis


Seorang penyerang menewaskan hingga 80 orang dan melukai ratusan lainnya saat ia mengendarai truk dengan kecepatan tinggi ke kerumunan warga yang sedang menyaksikan pesta kembang api dalam perayaan Bastille Day di kota Nice Riviera Perancis, Kamis, kata para pejabat.

Penyelidik kontra-teroris berusaha untuk mengidentifikasi pengemudi, dimana seorang pejabat pemerintah setempat mengatakan terjadi baku tembak sebelum polisi menembak mati pelaku. Pejabat itu mengatakan senjata dan granat ditemukan di dalam truk.

Serangan, yang terjadi delapan bulan setelah kelompok bersenjata ISIS dan pembom bunuh diri menewaskan 130 orang di Paris,  sejauh ini diketahui dilakukan oleh seorang penyerang tunggal.

Harian Nice-Matin mengutip sumber-sumber di lokasi yang mengatakan sopir itu warga lokal berusia 31 tahun asal Tunisia.

Truk melaju ratusan meter sepanjang pesisir Promenade des Anglais, membanting stir ke kerumunan warga yang menonton kembang api, mendengarkan orkestra atau berjalan-jalan di atas pantai menuju bangunan dari abad pertengahan, Hotel Negresco.

“Ini adalah adegan horor,” anggota parlemen lokal, Eric Ciotti, menyatakan kepada France Info radio, mengatakan truk itu “meluncur ke kerumunan beberapa ratus orang.” Pemimpin pemerintah daerah Kristen Estrosi menyebutkan korban tewas sejumlah 77, sementara BFM TV kemudian melaporkan korban tewas telah sampai angka 80. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Perancis mengatakan “beberapa puluh” orang telah meninggal.

Nice-Matin melaporkan 42 orang berada dalam kondisi kritis dan banyak lainnya terluka serius.

“Orang-orang berjatuhan seperti rumah kartu,” Jacques, pemilik restoran Le Queenie di pinggir laut, mengatakan kepada France Info.

“Saya melihat orang-orang berjatuhan,” pengamat Franck Sidoli, yang tampak terkejut, kepada Reuters di tempat kejadian. “Kemudian truk berhenti, kami hanya berjarak lima meter. Seorang wanita ada di sana, ia kehilangan anaknya. Anaknya berada di tanah, penuh dengan darah,”

Nice-Matin memposting foto-foto truk, kaca depan yang berlubang karena tembakan peluru dan radiator grille-nya hancur.

Sejak ISIS menyerang tahun lalu, acara-acara publik besar di Perancis telah dijaga oleh tentara dan polisi bersenjata, tapi tampaknya butuh beberapa menit untuk menghentikan serangan truk mematikan yang menyerang sepanjang trotoar dan zona pejalan kaki.

Polisi mengatakan kepada penduduk kota, yang terletak 30 km (20 mil) dari perbatasan Italia, untuk tinggal di dalam rumah karena aparat akan melakukan operasi lebih lanjut, meskipun tidak ada tanda-tanda serangan lainnya.

Presiden Francois Hollande, yang segera kembali ke Paris dari selatan Perancis setelah serangan itu, segera mengeluarkan pernyataan di televisi pukul 3:30 (01.30 GMT). Dalam pidatonya, ia mengatakan bahwa status darurat negara Perancis akan diperpanjang selama tiga bulan sebagai akibat dari serangan itu.

Keadaan darurat telah diberlakukan sejak serangan November di Paris, dan rencananya akan berakhir pada 26 Juli.

Militan ISIS membunuh 130 orang di Paris pada 13 November, insiden yang paling berdarah dengan sejumlah serangan di Perancis dan Belgia dalam dua tahun terakhir. Pada hari Minggu, Perancis mengambil napas lega ketika turnamen sepakbola Euro 2016 di Prancis berakhir tanpa insiden serangan.

Empat bulan lalu, teroris Belgia yang terkait dengan serangan Paris menewaskan 32 orang di Brussels.

Presiden AS Barack Obama mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Atas nama rakyat Amerika, saya mengutuk atas apa yang tampaknya menjadi serangan teroris yang mengerikan di Nice, Prancis, yang menewaskan dan melukai puluhan warga sipil yang tidak bersalah.”

Seorang wanita mengatakan kepada France Info bahwa dia dan beberapa orang berlari ketakutan: “Truk itu berjalan zig-zag di sepanjang jalan. Kami berlari ke sebuah hotel dan bersembunyi di toilet bersama banyak orang..”

Nice, sebuah kota dengan 350.000 penduduk, memiliki sejarah sebagai resor yang ramai, juga merupakan kota metropolis berpasir, telah muncul laporan tentang beberapa warga yang melakukan perjalanan ke Suriah, dan menjadi rute yang diambil oleh anggota ISIS di Eropa untuk mencapai Suriah.

“Tidak ada tempat maupun tanggal yang kebetulan,” mantan agen intelijen dan keamanan konsultan Perancis, Claude Moniquet, mengatakan kepada France-Info, dengan adanya serangan di Nice dan fakta bahwa 14 Juli adalah peringatan revolusi Perancis 1789.

Al Araby DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment