Jika negeri dipimpin seorang petruk,yang dijadikan boneka para kurawa,sudah pasti kebijakan kebijakannya banyak mengundang tawa,karena banyak diisi dagelan bak ketoprak humor.
Padahal dibalik kelucuan si Petruk,tersimpan niat jahat mengeruk harta dan menjual negerinya pada para pembesar negeri asing yang turut menjadikannya sebagai Raja diraja dinegeri Ludruk.
Rakyatnya dihibur dengan permainan watak dan pencitraan yang pintar,terkadang diajak berpesta pora.Sudah pasti Petruk akan menempatkan orang orang kurawanya untuk memuluskan niat jahatnya.Petruk Sadar,belum tentu dia menjadi raja selamanya.
Padahal rakyat pendukungnya begitu tulus,menjadikannya seolah dia Raja setengah dewa yang nyaris tak pernah terlihat kesalahannya.Terhipnotis muka sederhana tapi lupa kebijakannya prokapitalis habis.
Inilah cerita dari Republik dongeng yang rakyatnya dibiarkan bodoh,dan dibelenggu kesopanan warisan feodal yang dimanfaatkan para kurawa yang membiarkan rakyatnya bodoh.
Mungkin petruk dan para kurawa disekelilingnya lupa,Raja yang dikenang sepanjang Masa yang ada dihati rakyatnya itu tidak bisa dibeli dan ditukar dengan harta sebesar apapun,tapi didapatkan dari ketulusan,kerinduan berbuat,konsisten dalam ucapan dan tindakan.Sebaliknya raja yang dibenci rakyatnya,apalagi dilengserkan sebelum waktunya,juga tidak akan bisa dicuci dosa dosanya dengan membagikan seluruh harta hasil korupsinya.
TRAGIS..jika si Petruk sudah mengangkat maling jadi orang kepercayaannya,ada disekelilingnya,bahkan ada yang berkantor dikerajaannya,rakyat masih juga belum sadar.ITULAH KEBODOHAN
http://homyline.com/politikline/2015/01/30/negeri-ludrukdipimpin-petruk-kebijakannya-kupluk/
0 komentar:
Post a Comment