Drama Kunjungan Boss Facebook Sang Trilyuner Yahudi

Oleh : Mega Simarmata, Editor in Chief KATAKAMI.COM

Jakarta, Selasa 14 Oktober 2014 (KATAKAMI.COM)  —  Mungkin maksud Pemerintah Amerika Serikat, yaitu Obama Administration, yang sepertinya menjadi pihak yang ada di belakang drama kedatangan pemilik Facebook, Mark Zuckerberg ke Indonesia, yang datang secara khusus menemui Joko Widodo hari Senin (13/10/2014) kemarin, pasti akan jadi tontonan sensasional yang sangat spektakuler terkait pencitraan.

Ternyata semua itu malah jadi dagelan yang tidak lucu dari Obama Administration.

Mengapa?

Sebab Mark Zuckerberg yang pada tahun 2014 ini genap berusia 30 tahun, datang menemui seorang “pengangguran” yang tak punya status apapun dalam struktur pemerintahan di Indonesia.

Jokowi sudah bukan Gubernur DKI Jakarta, walaupun masih bisa ngantor di Balai Kota.

Dan walaupun Jokowi adalah Presiden Terpilih berdasarkan hasil Pilpres 2014, tapi mantan Walikota Solo ini belum resmi dilantik sebagai Presiden Indonesia yang baru.

Jadi, tak jelas, Mark mau datang bertemu seorang mantan Gubernur yang tak punya kuasa apapun lagi di wilayah Jakarta, atau untuk menemui calon Presiden baru di Indonesia yang belum resmi dilantik.

Obama Administration terlalu bernafsu membuat tontonan yang sensasional di Indonesia pada era kepemimpinan Jokowi.

Sayang, nafsu itu terlalu cepat dilampiaskan ke hadapan publik.

Indonesia masih dipimpin oleh Presiden yang sah bernama Susilo Bambang Yudhoyono dan itu masih berlaku sampai tanggal 20 Oktober mendatang.

Yang disayangkan adalah Boos Facebook ini, ia samasekali tidak menyempatkan dirinya menemui Presiden Sby.

Padahal dalam kunjungannya ke semua negara, Mark pasti akan selalu datang menemui pemimpin di negara didatanginya itu.

Entah itu Presidennya, atau Perdana Menterinya.

Yang tak disadari oleh masyarakat dan media di Indonesia terkait kedatangan Boss Facebook ini adalah, tak ada satupun yang mengingat bahwa Boss Facebook ini adalah Yahudi tulen.

Jadi ketika kemarin kedatangannya dielu-elukan, bahkan di tenteng Jokowi di Pasar Tanah Abang yang mayoritas dipenuhi oleh pedagang-pedagang muslim, Indonesia seakan kecolongan.

Kalangan Yahudi yang selama ini dimusuhi di Indonesia, bisa disulap dan dikondisikan oleh Jokowi untuk dielu-elukan bak selebriti tingkat dunia.

Diajak pula blusukan tak jelas ke Pasar Tanah Abang.

Sebagai seorang Yahudi, walau Mark lahir di New York, darah Yahudi yang mengalir dalam dirinya membuat trilyuner yang satu ini secara tegas menunjukkan keberpihakannya yang sangat kuat pada Israel.

Dan nama Mark Zuckerberg, dimasukkan ke dalam daftar Orang Yahudi paling berpengaruh didunia, selain nama sang Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Beruntunglah Mark Zuckerberg karena saat ia diajak berdrama blusukan ke Pasar Tanah Abang yang mayoritas berisi masyarakat muslim Indonesia yang berjualan disana, tak ada satupun media yang mempersoalkan soal statusnya sebagai seorang Yahudi.

Padahal pada bulan Desember 2013, kedatangan Menteri Perekonomian Israel Naftali Bennett menghadiri Konferensi WTO di Bali, mendapat kecaman.

Sebab, memang tidak ada hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel.

Isu Yahudi memang sangat sensitif di tengah masyarakat Indonesia dan ini harus jadi pelajaran untuk Jokowi di masa-masa yang akan datang.

Janganlah terlalu euforia atas kemenangannya sebagai presiden yang baru tetapi mengabaikan nilai-nilai tertentu yang dipegang dan dijalankan masyarakat Indonesia.

Dan yang lebih mengecewakan terkait kunjungan trilyuner Yahudi tersebut, tak ada satupun anggota Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres, yang melekat di sekitar Jokowi.

Terutama saat akan meninggalkan Balai Kota menuju Tanah Abang, dan sepanjang berada di Pasar Tanah Abang.

Walau belum dilantik, Jokowi adalah Presiden Terpilih dan wajib dilindungi oleh Paspampres.

Yang luntang lantung dan keleleran di sekitar Jokowi malah bodyguard dari Boss Facebook.

Bule-bule tak jelas yang jadi pengawal Boss Facebook ini yang menghalau wartawan di Balaikota dan yang berada di sap kedua, di belakang Jokowi dan Mark, saat keduanya blusukan tak jelas di Pasar Tanah Abang

Hei, bule-bule itu siapa?

Ini Indonesia, catat dan sadari itu !

Yang berada di samping Mark Zuckerberg itu adalah Presiden Terpilih Indonesia.

Sayang Jokowi tidak menyadari betapa pentingnya ia saat ini.

Jokowi seolah hanya berperan dan disuruh menjadi TOUR GUIDE atau pemandu wisata, yang ditugaskan untuk membawa seorang turis kaya raya bernama Mark Zuckerberg.

Tidak ada martabat sebagai seorang presiden terpilih jika Jokowi cengangas cengenges sendirian tanpa pengawalan samasekali dari Paspampres seperti yang terjadi di Pasar Tanah Abang kemarin.

Ada 3 orang komandan didalam Satgas Paspampres yang mengawal Jokowi selama ini, tapi ketiganya tergeser oleh bule-bule berkepala plontos yang mengawal Boss Facebook.

Bahkan untuk ukuran durasi 1 detikpun, tidak boleh ada anggota Paspampres yang bergeser dari samping dan dari arah belakang Jokowi.

Jangan dipikir karena yang datang adalah seorang trilyuner maka bodyguardnya berhak jual tampang dimana-mana, menggeser peran dan tugas dari aparat resmi dari Pemerintah Indonesia yaitu Paspampres.

Kunjungan Trilyuner Yahudi yang tak jelas mau apa ditenteng-tenteng pamer blusukan ke Pasar Tanah Abang, sesungguhnya tak punya arti dan tak punya manfaat apapun untuk pada pedagang disana.

Apa pernah, pedagang di Pasar Tanah Abang, memposting foto mereka di facebook saat bertransaksi jual beli kain kepada pembelinya?

Jauh lebih baik kalau Mark diajak bertemu dengan kalangan muda dan pebisnis untuk mensosialisasikan betapa bergunanya kecanggihan komunikasi mereka jika menggunakan facebook.

Jadi, singkat kata, kunjungan Boss Facebook kemarin konyol dan menggelikan.

Dan yang tertawa senang adalah Pemerintah Israel, dalam hal ini Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang sejak awal tak pernah memiliki hubungan yang harmonis dengan Obama Administration.

Sebab, bisa jadi didalam hatinya, PM Netanyahu mentertawakan Obama dengan mengatakan bahwa orang-orang Yahudi memang punya talenta mengagumkan dan kecerdasan orang0rang Yahudi yang masuk dalam kategori genius (termasuk dalam sektor bisnis) tak bisa ditampik, sehingga dalam situasi tertentu dibutuhkan untuk pencitraan pemerintahan baru di sebuah negara muslim bernama Indonesia, dimana pemerintahan baru itu sangat kentara disponsori Amerika Serikat.

Shalom !

MS DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment