Antara Snouck Hurgronje Dan Jokowidodo


Siapa yang tak kenal sejarah Snouck Hurgronje, seorang kader salibiyah berkebangsaan belanda yang berhasil menguasai Al-Quran, pandai mengambil hati para muslim dengan kemampuannya, sedangkan dia bukan seorang Islam yang kuat memegang prinsip agama salib. Tetapi untuk tidak menimbulkan kecurigaan dikalangan umat Islam. Snouck beraktivitas layaknya seorang Islam, memang sebelumnya tak mencurigakan, terlebih sikap sikapnya yang menonjol berinteraksi dengan ulama Islam, hingga akhirnya terungkap oleh Buya Hamka.

Peran Snouck, banyak melakukan aksi aksi misionaris dengan mengendarai Islam, untuk mengajak umat Islam keluar dari agamanya, meninggalkan syariatnya dan membiarkan umat Islam ngaku Islam tanpa syariat. Itu prilaku Snouck dijaman kejayaannya. Tak ada seorang Islampun menyadari siapa sebnarnya seorang Snouk yang berperan sebagai ulama Islam, bahkan seperti di hipnotis, tak sedikit umat Islam percaya dengan kata kata bijak penyesat umat ini.

Demikianlah Jokowidodo yang beragama Islam, mendukung program anti syariat Islam, lebih dekat pada orang orang diluar Islam, bersama mereka, Jokowi merasa satu atap dan senasib dalam membangun rencana. Solo misalnya, tak ada rasa prihatin sedikitpun melepaskan jabatan pada teman sejawat non muslim, solo dibiarkan di bawa genggaman orang yang tak seagama dan tak satu keyakinan, sedangkan Islam tidak membenarkan tindakan sikap seorang muslim bersahabat dengan non muslim dalam rangka memimpin umat Islam

Bukan itu saja, langkah salah yang diambil Jokowi di Solo, masih dipertahankan dengan menggaet teman yang sama untuk memimpin Jakarta, dan tanpa ada rasa prihatin kelak nasib umat Islam. Padahal ada perang ideology yang terjadi antara muslim dan non muslim sejak awalnya. Sikap sikap non muslim yang tidak puas dengan sikap mayoritas Islam, meskipun banyak kebaikan dilakukan Islam kepada mereka yang mengaku minoritas, tetapi tetap saja mereka merasa banyak tuntutan menyangkut haknya yang belum di dapatnya.

Di Jakarta pelanjut Jokowi adalah seorang non Muslim yang dominan disebut pendeta Ahok. Dari awal melangkah sebagai gubenur, telah banyak melakukan mutasi besar besaran terhadap umat Islam, termasuk lelang jabatan yang memungkinkan orang orang non muslim merebut kedudukan itu.
Kepada siapa lagi umat Islam mengeluhkan nasibnya, tak prnah di dengar, karena semuanya terdiam bisu. Hipnotis Jokowi yang paling berkesan adalah Blusukan yang juga pernah ditempuh Snouck Hurgronje atau seorang pendeta asal Belanda yang merakyat di daerah selatan pulau Jawa, yang memaksa orang orang sekitarnya memeluk agama trinitas, awalnya makan tiwul, untuk menunjukkan sangat perduli kepada rakyat, kemudian memberikan yang makanan terbaik kepada calon korbannya.
Jawa selatan akhirnya menjadi basis dari gerakan Salibiyah, setelah Misionaris idola mereka menunjukkan sebuah kehidupan yang lebih bagus, misalnya membuka bazar ikan yang dilakukan tepat pada hari Jumaat, yang membuat muslim tak terpikir kalau hari itu hari Jumaat, hari umat Islam menjalankan kewajiban shalat jumaat.

Itu ditanamkan oleh Misionaris Kristen yang pernah berlama lama ditanah Jawa bagian Selatan. Sikap Blusukan Jokowi tak ada bedanya dengan misionaris Kristen yang berhasil menggiring umat islam keluar agamanya. Tetapi begitu mereka murtad, mereka ditinggal oleh sang pendeta itu.
Jokowi dalam aksi aksinya lebih serupa dengan Snouck Hurgronje, meskipun beda kwalitas, karena Jokowi tak hafal Al-Quran, tetapi hanya hafal pembukaan ceramah, atau persis pendeta Malaysia yang sangat fasih dan bagus bacaan fatihanya, tetapi menghina Al-quran yang dibaca, sedangkan Jokowi, pakai baju muslim, shalat, tetapi menolak semua perda Islam kecuali Aceh.
Sikap Jokowi inilah yang memancing emosi dan amarah umat Islam, selain berdusta atas nama Allah untuk tetap memimpin DKI dengan jabatan Gubenurnya yang disandannya. Jadi umat Islam tak seharusnya mudah tertipu dengan Blusukan pencitraan Jokowi yang tak ada bedanya dengan misionaris Kristen, karena pijakan seorang Muslim teman teman Jokowi yang diangkat sebagai penggantinya adalah non Muslim.

Dalam sebuah hadist : “Kalau ingin tahu seseorang lihat teman dekatnya”. Perhatikan teman Jokowi di solo dan di Jakarta, kongsi kerjanya sama sama pemikul salib Yesus. DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment