GPII Dukung Kelompok Radikal Penghadang Fahri Hamzah Ditangkap
Kedatangan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah di Manado, Sulawesi Utara, mendapat penolakan dari sejumlah elemen masyarakat.
Massa pendemo itu membawa spanduk dan pamflet bertuliskan di antaranya "Usir si mulut busuk Fahri" saat aksi di Bandara Sam Ratulangi Manado pada Sabtu (13/5).
Seharusnya Fahri menghadiri undangan seminiar kebangsaan yang akan digelar di salah satu restoran. Namun Fahri hanya berkunjung ke Kantor Gubernur dan setelah itu langsung terbang pulang.
"Mengerikan suasananya. Manado, Bumi nyiur melambai yang selama ini dikenal dengan toleransi tinggi kini dinodai kelompok-kelompok itu," ujar Ketua Gerakan Pemuda Patriotik Indonesia (GPPI), Karman BM dalam keterangannya.
GPPI, kata Karman, menilai tindakan massa pendemo itu jelas melawan hukum karena membawa senjata tajam, dan jauh dari nilai Pancasila.
"Sebelum segala sesuatu merembet ke daerah lainnya maka dengan ini kami meminta supaya aparat penegak hukum (APH) khususnya Polri untuk aegera menangkap dalang dan otak di balik tindakan melawan hukum dan anti Pancasila itu," desaknya.
Pihaknya khawatir merembet ke aksi-aksi serupa di beberapa tempat jika tidak segera ditangani polisi.
Ia pun mengimbau kepada semua pihak untuk menjaga kondusivitas suasana di tengah masyarakat.
"Hindari provokasi yang dapat memecah belah kohesivitas di antara warga negara," terangnya.
Begitu pula kepada semua pihak dan elemen bangsa untuk sama-sama menjunjung tinggi hukum di atas segalanya.
"Hukum tidak boleh diintervensi oleh kepentingan politik apapun dan siapapun," tegas Karman. [opinibangsa.id / rmol]
0 komentar:
Post a Comment