PEKANBARU - Aksi para pendukung Gubernur DKI Jakarta Nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di depan kediaman Gubernur Riau, Jalan Diponegoro, Kamis malam, 11 Mei 2017, meninggalkan sampah dan kerak lilin yang tak dibersihkan.
Gambar-gambar kerak lilin yang sudah meleleh akibat dibakar para pendukung Ahok (Ahokers) ini menjadi viral di media sosial serta mendapat kecaman dari warga Melayu dan Pekanbaru.
Seperti dimuat di akun Syamsul sul Bahri, ia mengunduh lima foto yang memuat kerak-kerak bekas lilin dibiarkan begitu saja, tak dibersihkan peserta aksi peduli Ahok.
Aksi yang
koar-koarnya simpatik namun mendatangkan sampah ini kemudian dibubarkan paksa oleh Kepolisian. Pasalnya, arus lalulintas yang melewati ruas jalan tersebut, mulai dari Jalan Gajah Mada-Diponegoro, terganggu akibat parkir kendaraan secara sembarangan oleh peserta aksi.
Besoknya, Jum'at (12/5/2017), laskar dan relawan Front Pembela Islam (FPI) bersama warga terjun ke lokasi untuk membersihkan sampah-sampah dan bekas lilin yang ditinggalkan begitu saja oleh massa pendukung Ahok. Tentu untuk membersihkan kerak lilin ini susah sekali, karena tidak seperti sampah, yang mudah disapu.
"Beberapa anggota FPI Pekanbaru dan warga selepas sholat Jum'at, membersihkan sisa lilin dari aksi para pendukung Ahok tadi malam di Jl. Diponegoro-Pekanbaru............
#CintaDamai
#ToleransiYangBenar
#NKRIKitaJagaBersama," ujar Muhammad Fadri A R yang melaporkan Aksi Simpatik FPI melalui akun fb-nya.
Begitulah sesungguhnya karakter Umat Islam... mereka kerap dituding anarkis radikal anti toleransi, namun BUKTI dan FAKTA yang terjadi Umat Islam lah yang cinta damai, menjaga toleransi dari rongrongan penista agama, dan ikhlas bekerja untuk negeri ini.
"Kerak Lilin berbahaya bg kendaraan & pejalan kaki yg lewat! TERPELESET! Alhamdullilah hamba Allah FPI sigap bantu membersihkan!" komen netizen.
FPI memang "RADIKAL" kebaikannya.
0 komentar:
Post a Comment