Ahok Masuk Penjara, Din Syamsuddin: Alhamdulillah Saya Tak Jadi Pimpin Perlawanan
Beberapa hari menjelang Aksi 212, publik dihangatkan dengan berita pernyataan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin yang akan memimpin perlawanan jika sampai Ahok lepas tak tersentuh hukum.
Selasa (9/5/2017), hakim memvonis Ahok dihukum dua tahun penjara karena terbukti menista agama. Atas putusan ini, Din Syamsuddin bersyukur.
“Alhamdulillah, saya tidak jadi memimpin perlawanan,” kata Din Syamsuddin dalam acara Obrolan Aktual Seputar Kebangsaan (Oase Bangsa) di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Rabu (10/5/2017), yang disiarkan secara langsung oleh Radio Suara Muslim (Sam) FM Surabaya.
Lebih jauh Din menjelaskan bahwa sebetulnya ia tidak mengatakan akan memimpin perlawanan. Waktu itu, ia mengatakan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian bahwa kasus Ahok itu serius. Sejumlah kalangan umat Islam yang terluka oleh pernyataan Ahok tentang Surat Al Maidah ayat 51, mendorong Din untuk “turun gunung” jika sampai Ahok tak tersentuh hukum.
Bahkan, menurut Din, sebagian pemuda Anshor NU juga mendatanginya. Meminta Din turun tangan dan menyatakan kesiapannya dipimpin Din.
Din pun menyampaikan hal itu kepada Kapolri, bahwa banyak kalangan umat Islam yang mendorongnya “turun gunung” dan memimpin mereka jika Ahok tak tersentuh gunung. Saat itu Din tidak meggunakan istilah memimpin perlawanan.
“Cuma nggak tahu di media kok keluarnya ‘memimpin perlawanan’. Lebih keras,” tambah Din. Namun dirinya tidak terlalu mempermasalahkan istilah itu. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
0 komentar:
Post a Comment