Kesaksian Udar, membuat ketar ketir Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Jokowi
Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono tidak ingin menjadi pesakitan sendiri.Dia mengatakan di Balai Kota bahwa dirinya hanya menjalankan tugas pemerintah, dalam hal ini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang juga calon presiden dari PDIP, Nasdem dan PKB.
Kesaksian Udar, membuat ketar ketir Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), elite PDIP mensinyalir ada pihak-pihak yang sengaja mengarahkan pengusutan kasus dugaan korupsi pengadaan Bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway sebesar 1,5 triliun rupiah itu kepada capres Jokowi.
Berbagai elemen Mahasiswa Jakarta dan LSM anti korupsi mendesak pihak Kejaksaan Agung yang menangani kasus ini segera memeriksa Gubernur Joko widodo, bahkan KAMMI Jakarta mengultimatum Kejaksaan Agung agar Jokowi mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Meski pihak Kejaksaan Agung telah menetapkan dua tersangka yakni Drajat Adhyaksa dan Setyo Tuhu yang merupakan Pejabat Pembuat Komitmen dalam proyek pengadaan ini dianggap belum cukup. Sebab keduanya hanya pejabat eselon III.
Tidak mungkin nilai proyek sebesar 1,5 triliun hanya dikerjakan oleh pejabat bawahan saja tanpa diketahui oleh atasannya. PDIP menilai diseretnya nama Jokowi dalam kasus ini tidak fair. Politisi senior PDIP Eva Kusuma Sundari mengatakan “Kasus korupsi pengadaan Trans Jakarta sudah di politisasi, khususnya oleh lawan-lawan politik Jokowi. Belum apa-apa Jokowi telah dituduh ikut korupsi,” kata Eva. (Dull/SJ)
Sabar pak jokowi' Orang gk salah mah tetep nyantai....
ReplyDeleteNgga salah? Blom tentu kaleeee
ReplyDeleteBongkaaar
ReplyDeletePenambahan bus transjakarta itu program kampanye jokowi pd pencalonan gubernur DKI. Jd rasanya tdk mungkin klu dia tdk tahu tentang proyek itu.
ReplyDeletepas giliran mau nyerempet kasusnya dibilang ga fair, orang lain yang nyerempet diobrak-abrik,,, kalo memang ga salah biasa aja,,,,, jangan lebay
ReplyDeletemasa anak buah korupsi ga tau ? ga diawasin ? gagal donk jadi pimpinan
ReplyDeleteapa jangan2 ikutan
Jangan jangan !!!????
ReplyDeleteJokowi nggak salah, yg salah anak buahnya kenapa kok nurutin perintah majikannya
ReplyDeleteBeginilah kalau orang tolol ikut berkomentar. Otak nya ga dipakai kalau sudah pro sama sesuatu/seseorang
Deletekpk aja yg periksa udar, biar ngaku siapa yg nyuruh dia...mumpung blm pilpres..
ReplyDelete