Saya menilai bahwa pencitraan J`kowi PDIP dilakukan oleh sebuah team yang sangat professional. Banyak gerakan mereka yang tidak bisa dibaca, apalagi oleh masyarakat Indonesia yang rata-rata masih lemah SDM nya. Rentetan peta strategi mereka yang dapat kita baca adalah; Bendera – anti DPR/MPR – anti orang-orang cerdas, intelektual, cendekiawan – anti orang-orang soleh – mengangkat dai seleb, soleh instans - antithesis – generalisasi menjatuhkan dan membunuh karir politik seseorang yang dianggap baik- tidak mengangkat ke media bahwa PDIP juara I korupsi, menutup-nutupi kelemahan dan kejahatan Mega PDIP waktu memerintah - memunculkan tokoh tunggal karbitan yang besar karena ditiup oleh angin pencitraan media J`kowi…
Namun tidak semua drama pencitraan J`kowi PDIP yang mereka lakukan itu berhasil. Ibarat peribahasa, sepandai-pandai tupai melompat, sekali-kali akan jatuh ke tanah juga. Beberapa sinetron pencitraan J`kowi yang gagal itu ialah;
1. Disadap, ternyata itu isu awal tahun 2013 yang di angkat ke media pada tahun 2014. Seharusnya J`kowi PDIP lapor ke Polisi tahun 2013 bukan lapor ke media tahun 214
2. Akan dibunuh, ternyata jasmev bara j`kuwi PDIP membajak akun twitter ketua KPK Abraham Samad yang mengatakan bahwa J`kowi terancam akan dibunuh. Padahal itu hanya bohongan belaka.
3. Kebakaran pasar senen, J`kowi diteriakin penciitraan oleh pedagang karena memasuki line polisi, tidak tau aturan dan dating dengan tidak membantu sedikitpun. J`kowi dan rombongannya menyusahkan pedagang yang menyelematkan barang dagagan mereka.
4. Mobil Esemka, ternyata adalah made in Cina dan statusnya sekarang hilang ditelan bumi bagaikan air di daun keladi.
5. Bus Transjakarta, ternyata made in cina, karatan, mogok, rusak, terbakar dan harganya lebih mahal dari produk Jerman yang jauh lebih berkualitas
6. Monorel, hanya peresmian nama saja tanpa ada, apa dan dimana kereta api serta rellnya. Hanya sebuah nama saja.
7. Iklan Rest In Peace (RIP), ternyata dibuat oleh pasukan J`kowi sendiri dengan tujuan mencari simpati masyarakat.
Itulah antara politik pencitraan yang dilakukan oleh team J`kowi yang gagal, tidak berhasil alias ketauan bohongnya. Pura-pura terzalimi demi sebuah pencitraan agar masyarakat tertipu dan mau memilihnya. Namun akhirnya masyarakat sadar, tidak terbius dengan drama itu, malah merasa lucu, tertawa, mengejek dan serta memandang dengan sinis.
0 komentar:
Post a Comment