Peran Vital CIA dimalam Kudeta Turki


“Henri J. Barkey, mantan personil CIA, Direktur Program Timur Tengah di Woodrow Wilson International Center for Scholars—dikenal juga sebagai pembuat kebijakan otoritas AS, merupakan sosok Amerika kedua yang mengatur upaya kudeta di Turki, lansir Yeni Safak, Selasa (27/7/2016).

Menurut Istanbul Police’s Intelligence, Counter Terror, Cyber Crime and Criminal Units, Barkey mengadakan pertemuan dengan 17 petugas penting—sebagian besar dari mereka merupakan warga negara asing, di sebuah hotel di Istanbul’s Princes Island pada 15 Juli lalu, hari dimana upaya kudeta berlangsung di Turki.

Barkey tinggal di Splendid Hotel—yang digunakan sebagai Markas Militer Inggris selama pendudukan negera itu di Turki pada tahun 1919, dia menetap antara 15 Juli dan 17 2016 lalu.

Menurut manajemen hotel, Barkey mengadakan pertemuan yang berlangsung selama berjam-jam di ruangan khusus.

“Barkey dan rombongan telah mengadakan suatu pertemuan hingga pagi pada 16 Juli di ruangan khusus. Mereka mengikuti update upaya kudeta melalui saluran TV,” kata staff hotel kepada polisi.

Barkey mengatakan kepada manajemen hotel, “Aku akan melakukan wawancara langsung dengan CNN International pada pukul 4:00 dan dengan Voice of America pukul 06:00,” Barkey meminta manajemen hotel untuk mengatur “semua infrastruktur yang diperlukan.”

Unit polisi yang melakukan investigasi di hotel, mengatakan  bahwa Barkey membawa telepon satelit dengan teknologi terkoneksi ke internet, serta laptop dan ponsel pintar.

Polisi sedang menyelidiki “log” pendaftaran koneksi internet dan komputer hotel.

Semakin banyaknya bukti yang muncul ke permukaan, semakin menjelaskan pula bahwa Central Intelligence Agency (CIA) telah memainkan peran besar di balik upaya kudeta di Turki.

Barkey seorang akademisi dari Pennsylvania University, dikenal luas di Turki dengan bukunya yang berjudul “Turkey’s Kurdish Question,” dimana ia menyusunnya dengan mantan wakil ketua CIA, Graham Fuller.

Fuller juga dikenal karena dukungan tak tergoyahkan untuk Gulen dan organisasinya, ia bahkan meminta otoritas AS untuk tidak mengekstradisi Gulen ke Turki.

Barkey telah bekerja keras pada perkembangan terakhir di Turki dan Timur Tengah. Dia bertemu pemimpin teror PKK Abdullah Ocalan di Italia, dan menyarankannya untuk tinggal di sana sebelum akhirnya ditangkap oleh otoritas Turki.

Istrinya Elen Barkey memiliki posisi stategis di CIA selama beberapa tahun. [ip] DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment