Negara Islam Jangan Tinggalkan Turki Berjuang Sendirian !


Bulan Ramadhan kemarin saya yakin anda dikejutkan oleh pemberitaan tentang normalisasi hubungan Turki dengan Rusia dan Israel. Kemudian sebagai loyalis Erdogan pasti anda bertanya-tanya, ada apa dengan Turki, ada apa dengan Erdogan? Bahkan para pembenci Erdogan mungkin menyemprot anda dengan kata-kata yang menegangkan urat saraf anda; Erdogan penghianat, Erdogan munafik..dsb. Wala haula wala quwwata illa billah.

Kadang fenomena yang terlintas di depan mata kita tidak sampai menyentuh hati dan pikiran kita, karena kita hanya melihat sesuatu dari sisi luarnya saja, tidak pernah ingin tahu ada apa di balik sesuatu itu. Bahkan kita sendiri tidak pernah menyadari kalau kita hidup di dunia yang tertata rapi, dan dikendalikan oleh sebagian kecil dari penghuni dunia, karena kita hanya mengimani apa yang tertangkap di depan mata.
Pada prinsipnya, saya yakin Turki ingin tetap berdiri tegak, menunjukkan taringnya kepada negara-negara besar yang mengancam kedaulatannya seperti Rusia, atau kepada negara yang telah menindas saudara seimannya seperti Israel. Karena kedua negara ini memang berhak mendapatkan gertakan atas pelanggaran yang telah mereka lakukan.

Ketika Turki pasang badan menghadapi arogansi Israel dalam insiden Mavi Marmara, semua negara-negara adi daya berpihak kepada Israel, baik sekutu Turki di Eropa ataupun di NATO. Sementara itu negara-negara Islam, berikut para pemimpinnya, ulamanya, tokoh-tokohnya, para inteleknya--kecuali orang-orang yang dirahmati Allah--membungkam seribu basa. Turki ditinggalkan sendirian oleh sekutunya di negara-negara Barat, dan dibiarkan berjuang sendirian oleh saudara-saudara seimannya di Dunia Islam. Maka demi menjaga kedaulatannya, dengan izin saudaranya di Palestina, sekali lagi dengan izin saudaranya di Palestina, Turki menormalisasi hubungannya dengan Israel, dengan syarat, sekali lagi dengan syarat, Israel meminta maaf atas penyerangan Mavi Marmara, membayar ganti rugi dan menghapuskan blokade Gaza.

Ketika Turki menunjukkan harga dirinya, menggertak Rusia, dengan menembak pesawatnya yang melanggar perbatasan Suriah- Turki, hingga menimbulkan ketegangan diantara kedua negara kuat ini, yang berujung pada sangsi ekonomi dan diplomasi yang ditimpakan Rusia kepada Turki, lagi-lagi Turki ditinggal sendirian oleh sekutu-sekutunya di NATO ataupun negara-negara Eropa. Amerika yang memegang kendali NATO nampak plin-plan untuk berpihak kepada Turki. Sebagaimana juga Turki ditinggal berjuang sendirian oleh saudara-saudara seimannya dari negara-negara Islam. Maka untuk menjaga kedaulatannya dan menjaga stabilitas ekonomi dan politiknya, akhirnya Turki menormalisasi hubungannya dengan Rusia.

Apalagi setealah terungkap bahwa milisi Turki yang menembak jatuh pesawat tempur Rusia adalah orang yang berafiliasi kepada gerakan Gulen, Erdogan semakin memahami bahwa ada permainan di balik insiden itu.

Sekarang, negara yang telah banyak membela umat Islam yang tertindas ini, kembali sedang dirong-rong musuhnya dengan upaya kudeta militer. Hingga sekarang Turki terus diintai musuhnya dan juga negara-negara para penjual HAM untuk mencari celah agar mereka bisa menghancurkan Turki setelah gagal kudeta, atau paling tidak, mereka bisa menyelamatkan para bonekanya yang sedang terancam hukuman mati.

Oleh karena itu, hari ini, Turki sangat membutuhkan dukungan internasional, terutama dari saudara seimannya di negara-negara Islam, untuk menguatkan langkahnya, dan menjaga maknawaiyatnya. Jangan lagi negara-negara Islam meninggalkan Turki sendirian, sebagaimana telah meninggalkannya sendirian pada 2 peristiwa penting sebelumnya.   

Saya termasuk orang yang sangat menyayangkan, bahkan kecewa dengan Indonesia yang punya banyak ormas Islam, gerakan Islam, lembaga-lembaga kajian keislaman, tapi nyaris tidak terdengar kicauannya--maksud saya sikapnya secara resmi. Kalau pemimpin kita yang mencla-mencle jelas tidak perlu kita pertanyakan.

Uapaya kudeta di Turki, bukan semata-mata masalah politik dalam negeri Turki, namun lebih dari itu, ada persengkongkolan internasional yang ingin mengaborsi upaya kebangkitan peradaban Islam. Maka sekali lagi jangan tinggalkan Turki berjuang sendirian !

Wallahu Alam Bissowwab.

By: Nurfarid DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

2 komentar:

  1. We have to support our Muslim Brother Turkey, with our hands, our mouth or our pray. Allahuakbar

    ReplyDelete
  2. God bless Turkey. La haula walla kuata Illabillah

    ReplyDelete