PDIP Akui Twitter Menghancurkan Jokowi dan PDIP
Uang triliunan rupiah habis percuma untuk pencitraan palsu Jokowi dalam rangka melejitkan popularitas dan elektabilitasnya, hancur karena ulah serangan Twitter yang sangat masif, terarah, konsisten, dan logis dari akun-akun Twitter belakangan ini.
Serangan Twitter itulah yang diyakini Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristyanto. Menurut Hasto, yang membuat suara PDI Perjuangan gagal meraih target adalah dampak serangan kampanye hitam, terutama melalui Twitter, sebanyak 153.000 twit yang terarah kepada partai dan Jokowi, bakal capres PDI Perjuangan.
“Itu yang bikin gagal,” kata Hasto di rumah Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu malam (9/4) malam. Namun, Hasto tidak mengungkap bukti soal twit, baik mengenai jumlah maupun akun-akun Twitter mana yang paling dominan merusak elektabilitas PDIP.
Hasto juga hasil penghitungan cepat yang dilakukan berbagai lembaga survei itu tentu akan segera menjadi dasar bagi PDI Perjuangan untuk mengambil langkah ke depan. Sangat besar kemungkinan dukungan PDIP terhadap rencana pencapresan Jokowi akan dibatalkan. “Namun kami masih tunggu hasil perhitungan dari KPU, karena itulah yang dijadikan sebagai dasar legalitas,” kata dia.
Hasto mengatakan, PDI Perjuangan akan mengawal proses perhitungan, dengan cara mengawal tempat pemungutan suara (TPS) dan seluruh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). PDI Perjuangan bahkan sudah mengumpulkan semua dokumen C1.
“Ini masa penghitungan suara paling krusial. Akan kami kawal sebaik-baiknya,” kata dia.
Selama masa kampanye, akun-akun Twitter banyak melakukan serangan negative campaign terhadap PDIP, terutama Jokowi. Akun twitter @Triomacan2000 tentu menjadi panglima dan paling terdepan menghantam sosok Jokowi yang sejak Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu sudah diyakininya hanya tokoh boneka mafia konglomerat Tionghoa yang ingin menjadikan Jokowi sebagai presiden, meski sebenarnya Jokowi itu tidak layak karena cacat integritas, cacat moral, dan tidak punya kompentensi untuk menjadi pemimpin apalagi menjadi Presiden RI.(asatunews)
0 komentar:
Post a Comment