Kivlan Zen: Saya Masuk Daftar Mau Dibunuh PKI
Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen adalah saksi sejarah kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI), dan Kivlan bersama TNI ikut melakukan pemberantasan PKI.
“Nama saya masuk dalam daftar yang akan dibunuh, PKI saat itu (mampu) mengancam dan saya orang Brigif 18 yang melawan PKI, mereka bersenjata,” ujar Kivlan di Jakarta, Selasa (19/9/2017).
Kivlan mengatakan, generasi PKI yang dibiarkan masih hidup dan simpatisannya jangan melakukan upaya untuk memutarbalikkan fakta atas peristiwa kelam itu.
“Tokoh PKI Letkol Untung kan sudah jelas melakukan kudeta. Dia kan mengumumkan dewan revolusi, yang membunuh (para Jenderal) bukan angkatan darat, tapi Tjakrabirawa pasukan Pengawal Presiden (disusupi) dan salah satu komandannya Letkol Untung. Jangan dikatakan (Untung) Aidit tidak kudeta, ada keterlibatan PKI, termasuk Syam Kamaruzaman,” paparnya.
Kivlan juga mengungkapkan fakta China yang memang saat itu mempersenjatai buruh dan tani di Indonesia. “Mereka dipersenjatai 100 ribu pucuk. Ini sidang dengan data dengan saksi. Membaca dengan mengalami tidak sama, saya mengalami dan ikut terlibat memberantas PKI
Acara di LBH
Mengenai kegiatan di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Kivlan juga mengungkapkan nuansa PKI sangat kental dalam acara yang dilakukan hingga malam hari tersebut.
“Di dalam seminar ada intel saya dan memang ada yang pakai kacamata memakai kaos Karl Marx, ada yang meminta untuk mencabut Tap MPR. Saya walau pun sudah pensiun tapi masih punya intel, dan mereka ini nyata, bukan hantu,” ulasnya.
Kivlan menambahkan sudah jelas Presiden tidak akan meminta maaf mengenai masalah PKI ini. “Pak Jokowi sudah mengatakan tidak akan minta maaf kepada PKI,” ujarnya.
Selain itu dalam kegiatan aliansi mahasiswa dan pemuda anti PKI, Kivlan sengaja diundang. “Saya diundang (oleh) Rahmat. Bukan perancang dan saya sudah bilang jangan masuk pekarangan orang jangan membuat kerusuhan,” pungkas Kivlan.[Gema Rakyat / htc]
0 komentar:
Post a Comment