IMIGRAN SYIAH IRAN AJARKAN CARA SHALAT BARU, WALIKOTA PEKANBARU WASPADA
Imigran Syiah Iran di Pekanbaru mengajarkan tata cara shalat yang baru. Walikota Pekanbaru H Firdaus MT pun menegaskan bahwa pihaknya saat ini tengah mewaspadai aliran Syiah yang mulai masuk ke Kota Pekanbaru.
“Kita mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dari dampak buruk baik sosial maupun agama,” ungkap Firdaus.
Dikutip dari Datariau.com dan SalamOnline, warga negara asing tersebut merupakan pendatang gelap asal Afghanistan, Irak dan kebanyakan dari Iran.
Keberadaan pria dengan tubuh tinggi, kulit putih dan hidung mancung yang kebanyakan remaja ini pun menjadi idola baru bagi sebagian remaja putri sehingga ajaran-ajaran Syiah mudah disusupi kepada mereka.
Warga Syiah Iran pun sudah berkeliaran di mana-mana dan sangat mudah dijumpai bahkan telah berbaur dengan masyarakat setempat seperti di Jalan Ahmad Yani Pekanbaru yang tak jauh dari Kantor Imigrasi.
“Kita harus waspada, mereka ini pendatang gelap yang bermasalah di negaranya dan beralasan mencari suaka ke Kota Pekanbaru,” kata Firdaus.
Kebanyakan mereka bertaqiyah alias berpura-pura bahwa mereka bukan Syiah karena tahu bahwa ummat Islam di Indonesia sudah mewaspadai Syiah. Menurut Syiah sendiri, Taqiyah wajib dilakukan.
Taqiyah bahkan menjadi salah satu prinsip agama mereka. Taqiyah dilakukan kepada orang selain Syiah, seperti ungkapan bahwa Al-Qur’an Syiah adalah sama dengan Al-Qur’an Ahlus Sunnah.
Ciri lainnya dari Syiah adalah tidak Shalat Jumat. Jika pun ada yang Shalat Jumat tetapi dia langsung berdiri setelah imam mengucapkan salam. Orang-orang akan mengira dia mengerjakan shalat sunnah, padahal dia menyempurnakan shalat Zuhur empat rakaat.
Di Pekanbaru sendiri muncul pemahaman bahwa shalat tidak usah diakhiri dengan salam, melainkan tepukan di kedua paha seperti shalatnya orang-orang Syiah.
Pengikut Syiah jarang shalat berjamaah karena mereka tidak mengakui shalat lima waktu, tapi yang mereka yakini hanya tiga waktu saja. Pemahaman seperti itu pun kini sudah mulai menyebar di Pekanbaru.
0 komentar:
Post a Comment