Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo (HT) kembali blusukan ke pesantren-pesantren di Indonesia. Kali ini targetnya adalah Pondok Pesantren Tarbiyatul Huda, Bogor, Jawa Barat, Kamis 25 Agustus 2016.
Di hadapan para santri, ayah lima anak itu memberikan "taushiyah" agar menjadi pribadi berkualitas dan akhirnya meraih sukses. Menurut dia, bila kita ingin memulai sesuatu harus lah dengan visi yang matang.
"Segala sesuatu harus dimulai dengan visi. Kalau tidak ada visi, waktu akan terbuang sia-sia," kata pria yang juga CEO MNC Group itu. Selain itu dia menjelaskan, ada tiga kualitas yang harus terus diasah. Pertama, kualitas vertikal atau hubungan spiritual dengan Sang Pencipta. Kualitas vertikal akan membuat seseorang selalu berpikir jernih dan mendapatkan tuntunan. “Kita harus mendahulukan kualitas ke atas, bagaimana memperbaiki hubungan spiritual kita dengan Tuhan,” ujarnya sebagaimana dilansir okezone (26/8/16).
Hary juta memberikan doktrin kepada para santri bahwa Keberhasilan itu bukan ditentukan dengan latarbelakang seseorang, namun kualitas dari orang itu sendiri.
“Keberhasilan bukan ditentukan usia, masa lalu atau latar belakang kita. Keberhasilan ditentukan oleh kualitas kita,” tegas dia.
Mirisnya, Pimpinan Pesantren Tarbiyatul Huda KH. Bunyamin Syarif memberikan tanggapan positif atas kedatangan Hary ke Pesantren Tarbiyatul Huda. “Para santri bisa mengambil pelajaran dari motivasi yang diberikan beliau. Semoga anak-anak menjadi pribadi yang kuat untuk menopang dan memajukan negeri ini,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui bahwa pesta rakyat akan diadakan pada tahun 2019 mendatang. Dan agaknya Hary sangat bersikeras untuk masuk kedalam kandidat Presiden RI pada pemilu tahun depan. Hal ini dilihat dari kegiatannya blusukan di berbagai tempat, termasuk memberikan iming-iming bantuan dana kepada Yayasan Islami. Maka tak heran jika Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo termasuk dalam lima besar calon presiden yang dijagokan. Namanya bahkan menggeser Megawati Soekarnoputri. Hal ini berdasarkan hasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia (IPI). (nisyi/jurnalmuslim.com)
0 komentar:
Post a Comment