Disaat Negara sedang "Jeblok", Setneg Mau Beli Mobil seharga Rp.26,3 milyar untuk Kepresidenan
Presiden Jokowi itu, kalau bicara amputasi anggaran di publik selalu enak, dan tegas. Lihat saja, pada tahun 2016, semua kementerian atau lembaga negara diamputasi gara gara bukan disebabkan penghematan anggaran, tetapi penerimaan negara yg sedang “jeblok” karena kegagalan pemerintah sendiri.
Pada tahun 2016 atau dalam APBN Perubahaan 2016, defesit masih sangat besar, dan mahal senilai Rp.296.7 Trililun. Walaupun telah terjadi defesit anggaran dan amputasi anggaran pada setiap kementerian atau lembaga negara.
Kalau alokasi anggaran untuk kepentingan dan kebutuhan mantan pejabat tinggi negara atau pejabat tinggi negara yang aktif, tidak pernah kurang, dan harus selalu disediakan seperti untuk pembangunan rumah mantan wakil Presiden Jusuf Kalla disediakan alokasi anggaran pada tahun 2016 sebesar Rp.15 milyar, dan pembangunan rumah mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebesar Rp.4.5 milyar.
Yang paling pedih dan nyeri hati ini adalah, pihak setneg, tidak mengurung niat sedikitpun, berencana beli mobil VVIP Kepresidenan yang lux dan mewah. Walaupun terjadi defesit anggaran dalam APBN Perubahaan 2016, dan amputasi anggaran pada kementerian seperti ngotot ingin beli mobil Mewah banget Dimana pada tahun 2016, sesuai dengan dokumen rencana umum pengadaan, setneg akan melakukan pengadaan kenderaan bermotor Roda 4 untuk kenderaan VVIP Kepresidenan dengan nilai sebesar Rp.26.372.500.000 untuk 2 unit kenderaan.
Berarti satu kenderaan VVIP kepresidenan, punya pagu alokasi yang disediakan setneg sebesar Rp.13.186.250.000 Dari gambaran diatas, kami dari CBA (center for Budget Analysis) melihat pembelian mobil VVIP kepresidenan ini bukan hanya pemborosan anggaran dalam APBN, tetapi telah merusak akal sehat publik yang seenak enak saja beli mobil VVIP tanpa melihat pendapatan rakyat yang semakin menurun dratis, atau tambah miskin Jadi, batalkan pembelian mobil VVIP.
Ngapain presiden atau pihak istana pakai mobil VVIP,kalau rakyat tambah miskin. Dan presiden Jokowi harus konsisten dengan pernyataannya, kalau menyatakan penghematan, seharusnya dimulai dari diri pribadi presiden Jokowi dong, bukan lebih dulu melakukan amputasi anggaran pada tiap kementerian. Dan meminta komisi II DPR agar mendesak setneg untuk membatalkan untuk beli mobil VVIP kepresidenan tersebut. Daripada mahal beli mobil mahal dan lux atau VVIP Kepresidenan, akan lebih baik beli mobil esemka yang harga satu unit sebesar Rp.75.000.000, maka pihak istana bisa beli mobil esemka sebanyak 352 unit.
Jakarta, 22 agustus 2016
Uchok Sky Khadafi Direktur CBA
[beritaislam24h.com / lnc]
0 komentar:
Post a Comment