Islamisasi Jerman Berbahaya
The Anti-Immigration Alternative for Germany (AFD) menyatakan bahwa Islam tidak kompatibel dengan konstitusi Jerman (17/4). Mereka juga bersumpah untuk mendorong larangan menara masjid dan burqa di kongres partai dua minggu lagi.
“Islam itu sendiri sebuah ideologi politik yang tidak kompatibel dengan konstitusi,” kata wakil ketua AFD Beatrix von Storch kepada harian Frankfurter Allgemeine Sonntagszeitung. AFD juga dikenal sebagai anti imigran Muslim. Padahal PM Jerman Angela Merkel telah menampung di negaranya sekitar 1 juta imigran.
“Kami mendukung larangan menara masjid, muazin dan larangan cadar,” tambah Storch, yang merupakan anggota dari Parlemen Eropa.
Angela Merkel juga telah menyerukan larangan efektif pada burqa. Ia mengatakan burqa yang dikenakan oleh beberapa perempuan Muslim tidak harus dipakai di depan umum. Tapi partai Merkel, Christian Democratic Union tidak mengatakan Islam tidak sesuai dengan konstitusi Jerman.
Bulan lalu, AFD meraih 24 persen suara di negara bagian Saxony-Anhalt, bahkan melampaui Partai Sosial Demokrat, mitra koalisi Merkel di Berlin. Partai Anti Imigran Jerman, AFD, didirikan pada tahun 2013.
Kenaikan suara AFD menjadi kontroversi. Sigmar Gabriel, politisi dari Sosial Demokrat mengatakan bahwa Jerman sayap kanan yang dipimpin oleh partai AFD, menggunakan bahasa yang sama dengan Hitler Nazi.
“Islam bukanlah agama seperti Katolik atau Kristen Protestan, melainkan secara intelektual selalu dikaitkan dengan pengambilalihan negara,” kata Alexander Gauland, yang memimpin AFD di Brandenburg.
“Itulah sebabnya Islamisasi Jerman berbahaya (that is why the Islamization of Germany is a danger),” katanya kepada Frankfurter Allgemeine Sonntagszeitung. *reuters/iz
0 komentar:
Post a Comment