Buah Ini Tertulis dalam Al Quran dan Menjadi Penawar Sejuta Penyakit
Pernahkah Anda mendengar buat Tin? Buah tanpa biji ini sangat familiar bagi umat Muslim karena namanya termaktub dalam Al Quran dan disebutkan dalam hadist Rasulullah Muhammad SAW.
Tidak hanya disebutkan dalam Al quran, buah tin, yang kaya manfaat ini bahkan menjadi nama sebuah surat dalam Al quran. Surat At Tin.
Buah tin, sejak lama dan lintas budaya, telah mengakui buah ini sebagai salah satu buah yang memiliki banyak manfaat. Dan sebagian orang juga telah menjadikannya sebagai simbol kesuburan, kemakmuran dan lainnya.
Buah ini juga disebutkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Darda. Ia meriwayatkan sabda Nabi bahwa: “Sekiranya kukatakan ada buah-buahan yang turun dari surga maka itulah buah tin. Karena, buah-buahan surga itu tanpa biji. Makanlah ia, karena ia dapat menghentikan wasir dan bermanfaat menyembuhkan encok” (Dituturkan oleh Ibnu Qayyim dalam Zaadul Ma’aad )”
Bahkan buah Tin dikategorikan sebagai buah paling memiliki sifat alkali. Dimana sangat bermanfaat bagi kesehatan, lebih khusus untuk mencegah segala jenis kanker. “Tidak ada penyakit, termasuk kanker tidak dapat hidup di lingkungan alkali” kata Dr Otto Warburg, pemenang nobel untuk cancer discovery.
Tidak hanya buahnya yang memiliki manfaat, namun daunnya pun termasuk. Berikut ini beberpa manfaat buah tin dapat anda ketahui.
1. Membantu pencernaan. Buah tin, memiliki serat yang dapat melarut dan juga yang tidak melarut. Serat yang melarut, akan mengatur dan mengontrol kadar gula darah dan meningkatkan pencernaan.
2. Mengontrol tekanan darah tinggi. Potassium yang terdapat di dalamnya, berfungsi mengatur tekanan darah dan mencegah hipertensi.
3. Memperkuat tulang punggung. Kalsium dan posporus yang ada pada buah ini sangat banyak dan melimpah.
4. Mencegah kanker.
5. Mencegah anemia. Zat besi yang terkandung di dalamnya membantu mecegah anemi dan membentuk sel darah merah.
6. Memperlambat penuaan.
7. Mengurangi berat badan.
Buah ini sudah banyak di Indonesia. Namun, masih sangat jarang masyarakat mengonsumsinya. Bisa jadi karena harganya masih tergolong mahal. Buah ini juga kerap menjadi oleh-oleh bagi mereka yang melaksanakan ibadah Haji atau Umrah.(dbs)
0 komentar:
Post a Comment