Inilah Pembantaian Muslim di Eropa yang Terabaikan
Barat dan Rusia mendesak Turki mengakui pembantaian etnis Armenia oleh serdadu Kekaisaran Ottoman tahun 1915, tapi tidak sekali pun mengungkati kekejian serupa yang mereka lakukan terhadap Muslim.
Justin McCarthy, sejarawan dan penulis buku Death and Exile: The Ethnic Cleansing of Ottoman Muslims, menulis insiden 1915 terjadi ketika etnis Armenia di wilayah Kekaisaran Ottoman — dengan dukungan Rusia — memberontak dan mengobarkan perang.
Kekaisaran Ottoman merespon dengan merelokasi paksa Armenia ke Anatolia timur. Turki tidak membantah jatuh korban di kedua pihak, tapi menolak menyebutnya sebagai genosida.
Turki menyeru pembentukan komisi sejarawan bersama, mempelajari arsip Turki, Armenia, dan Rusia, untuk mengungkap apa yang terjadi antara Kekaisaran Ottoman dan Amernia. Tawaran itu ditanggapi dingin.
Barat, Armenia, dan Rusia, lebih suka menjadikan isu pembantaian Armenia sebagai ‘dagangan politik’, dan menggunakan kata ‘genosida’ untuk memojokan Turki.
Di sisi lain, pembantaian Muslim oleh Rusia dan negara-negara Barat nyaris terabaikan. Barat dan Rusia seolah bertangan bersih, dan menuduh Turki terlalu kotor.
1. Pembantaian Muslim di Yunani
Awal 1800-an, orang-orang Muslim di Thrasia Barat menjadi sasaran kelompok bersenjata Yunani, yang melihat mereka sebagai hambatan terciptanya Yunani Merdeka.
Tahun 1821, orang-orang Turki yang tinggal di desa-desa dan kota dikeluarkan dari rumah-rumah dan dibantai. Sebanyak 25 ribu Muslim Turki Thrasia Barat dibantai selama periode ini.
2. Migrasi Paksa Tatar Nogahi dan Krimea
Menurut McCarthy, Rusia menawarkan dua pilihan kepada Noghai dan Krimea Tatar; menerima rusianisasi di wilayahnya atau dikirim ke wilayah Kekaisaran Ottoman.
Pilihan yang sulit. Yang terjadi adalah Tatar Noghai dan Krimea dikeluarkan dari rumah-rumah mereka dan dimukimkan paksa ke negara-negara Asia Tengah. Mereka yang menolak menemui ajal di ujung bedil Rusia.
Rusia juga melakukan hal serupa di Kaukasus. Muslim Dagestan, Ingusetia, Chechnya, disebar ke hampir semua republik di Uni Soviet. Muslim Sirkasian dan Kaukasia dikapalkan ke Pelabuhan Trabzon di perbatasan Turki-Rusia.
Mereka yang tewas mencapai 30 ribu. Tidak hanya dibunuh, tapi juga akibat gizi buruk.
McCarthy menulis selama perang Muslim versus Armenia di Anatolia, 62 persen Muslim di Propinsi Van, 42 persen di Propinsi Bitlis, dan 31 persen di Propinsi Erzurum, dibantai.
3. Pembantaian Muslim Turki di Bulgaria
Perang Russo-Turki 1887-1878 berubah menjadi malapetaka bagi pemukim Turki di Bulgaria. Rusia dan Bulgaria membantai mereka, atau membiarkan merelaparan dan gizi buruk.
McCarthy, dalam buku itu, juga membahas bagaimana Rusia berusaha keras memusnahkan Turki dari Bulgaria. Tahun 1911, terjadi ketidak-seimbangan demografi.
Orang-orang Muslim menjadi minoritas di Bulgaria dan kawasan Balkan.
4. Pembantaian Muslim Turki di Izmir
Selama menududuki Anatolia Barat, Yunani melakukan pembantaian orang-orang Turki. Puncaknya terjadia pada Mei 1919, ketika desa-desa Muslim Turki dibakar dan dihancurkan.
Pembantaian ini menggenapkan jumlah Muslim Turki yang terbantai selama Perang Kemerdekaan Yunani antara 1912-1922 menjadi 1,2 juta.
Ketika perang berakhir, Yunani memaksa minoritas Mulsim meninggalkan tanah kelahiran mereka dan menetap di Turki.(ht)
0 komentar:
Post a Comment