Perang Islam Lawan Syiah Memaksa Saudi Dekati Ikhwanul Muslimin
Analis politik Timur Tengah asal Yordania, Rakan Saa’yidah, mengungkapkan bahwa Kerajaan Arab Saudi dimasa mendatang akan mendekati kelompok Ikhwanul Muslimin dalam menghadapi perang ideologi Sunni-Syiah yang kini melanda kawasan Timur Tengah.
Dalam keterangannya kepad kantor berita Rassd, Rakan Saa’yidah mengatakan, “Bukan tanpa halangan, kebijakan Saudi mendekati Ikhwanul Muslimin di masa mendatang akan membahayakan koalisi regional dimana Mesir yang dipimpin oleh Abdel Fattah al-Sisi sangat memusuhi kelompok tersebut.”
Menurutnya Abdel Fattah al-Sisi akan menemukan dirinya dalam dilema antara terus memberangus Ikhwanul Muslimin atau memuaskan keinginan Raja Saudi, yang merupakan penopang ekonomi utama Mesir selain AS dan UEA.
Rakan Saa’yidah menjelaskan bahwa Sisi adalah tipe orang yang siap mengorbankan apapun untuk dapat memuaskan negara-negara kaya Teluk. “Kerajaan Saudi sadar bahwa kepopuleran Sisi saat ini terus menurun di mata rakyat mereka, dan lebih memilih untuk tidak bermusuhan dengan oposisi pemerintah yang setiap saat dapat kembali menjadi penguasa Mesir,” ujarnya.
Pengamat politik Jordania ini melanjutkan, “Memang saat ini Saudi membutuhkan Mesir dalam perang melawan pemberontak Syiah Houthi di Yaman, akan tetapi dukungan dana kepada pemerintah kudeta militer tidak dapat terus berlanjut ditengah kebutuhan dalam negeri Saudi menghadapi pemberontak Yaman.”
“Dan Sisi tidak memahami ini, karena dia adalah seorang tentara yang hanya mengenal perang dan tidak mengerti politik,” tutup Rakan Saa’yidah. (Rassd/Ram/eramuslim)
0 komentar:
Post a Comment