200 PASANG PENGANTIN NIKAH MASSAL DI GAZA
Sebanyak 200 pasang pengantin melangsungkan pesta pernikahan secara massal di Jalur Gaza, Sabtu (11/4). Pesta pernikahan dihadiri ribuan orang berlangsung di tepi Pantai, sebelah Barat Kota Gaza.
Pasangan pengantin terlihat sangat gembira. Salah seorang mempelai pria menyatakan bahwa pernikahan ini diharapkan akan menambah jumlah penduduk Palestina, sebagai perlawanan atas tindakan Zionis Israel melakukan migrasi besar-besaran ke Tanah Palestina.
“Jika Yahudi melakukan migrasi massal ke Palestina, maka kami rakyat Palestina melakukan pernikahan massal, dan dengan pernikahan ini kami harap akan lahir generasi baru, sehingga bertambah jumlah muslim Palestina untuk mempertahankan negeri ini,” ujar Nedal Meqdad, salah seorang mempelai pria, kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA).\
“Saya tidak percaya nama saya dipilih oleh panitia untuk pernikahan saya ini, saya berharap akan banyak lagi teman-teman dan saudara saya yang bisa menikah massal seperti saya,” ujar Nedal yang rumahnya hancur total akibat serangan Israel 2014 lalu.
Salah seorang keluarga pengantin mengatakan kebahagiaanya, bisa melihat adiknya menikah.
“Sebenarnya ini hanya sebagian kecil dari para pemuda yang ingin menikah di Gaza, setidaknya ada 5.000-an pasangan lainya yang telah mendaftar ke Kantor Urusan Agama setempat untuk bisa segera menikah. Namun mereka belum melangsungkan pernikahannya karena terkandala dana.
“Terima kasih kepada Uni Emirat Arab yang telah membantu mensponsori pernikahan massal ini,” ujar Abu Muhammad, salah seorang keluarga pengantin.
Secara khusus Abu Muhammad juga mengucapkan terima kasih kepada Koresponden MINA (Mi’raj Islamic News Agency) yang telah meliput acara ini. Dia mengharapkan dengan tersebarnya berita ini keseluruh dunia, akan mengundang lebih banyak pihak untuk membantu para pemuda di Gaza melangsungkan pernikahannya.
“Saya secara khusus memberikan apresiasi kepada MINA yang telah meliput acara ini, dan berbagai kegiatan di Jalur Gaza. Lebih khusus lagi liputan saat terjadi peperangan 2014 yang lalu. Semoga dunia, khususnya Indonesia dapat mengetahui apa yang sebenarnya kami alami,” ujar Abu Muhammad.
Pasangan yang berasal dari seluruh daerah di Jalur Gaza tersebut dipilih berdasarkan beberapa kriteria, di antaranya, anak-anak para syuhada, orang yang rumahnya hancur akibat agresi israel, serta warga miskin.
Acara pernikahan massal ini merupakan bantuan dari Uni Emirat Arab, di mana setiap pasangan mendapatkan bantuan sebesar 4.000 dolar AS (sekitar 52 juta rupiah). (mina).
Boleh ikut gak ya?
ReplyDelete