'Kenapa Proton ? Kenapa Hendro ? Kenapa, Kenapa.. ?'


Salah satu agenda kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Malaysia adalah meresmikan kerjasama antara perusahaan otomotif Proton dengan PT Adiperkasa Citra Lestari, perusahaan milik Hendropriyono. Kedua perusahaan akan menciptakan mobil ASEAN yang salah satu target pasarnya adalah Indonesia. Mobil ini juga akan menjadi proyek mobil nasional.

Sayangnya, cibiran keras datang dari berbagai pihak menanggapi kerjasama ini. Mengapa Proton yang dipilih, dan mengapa perusahaan Hendropriyono? Jokowi pun diingatkan janjinya saat dulu mengampanyekan Esemka sebagai mobil nasional.

"Out of dozen potential partners, why Proton? And why Hendro? Why, why... (Dari sekian banyak partner potensial, kenapa Proton? dan kenapa Hendro? kenapa, kenapa)" kicau politikus Demokrat Ulil Abshar Abdala.

Dia pun membandingkan Presiden Jokowi dengan Presiden Soeharto soal program mobil nasional ini. "Dulu Suharto butuh berkuasa lebih dari 25 tahun sebelum kasih konsesi mobnas ke "kroni"-nya. Info saja, bro," imbuh Ulil.

Sementara Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah juga tak kalah keras mengkritik Jokowi. Dia mengingatkan janji Jokowi yang dulu memperkenalkan mobil Esemka sebagai calon mobil nasional saat menjadi wali kota Solo.

"Kalau saya jadi JOKOWI saya akan membawa mobil #esemka dalam kerjasama dengan PROTON MALAYSIA menuju Mobnas."

"Nama #esemka sudah kadung jadi janji JOKOWI dan seharusnya direalisasikan perlahan."

"Momen ini juga bisa dipakai tidak saja untuk memulai proyek mobnas tetapi menghargai nama teman2 #esemka yg sdh dipakai" tulis Fahri melalui akun twitternya.

Di media sosial, kerjasama Proton dengan perusahaan Hendropriyono sebagian besar ditanggapi negatif. Bahkan muncul hashtag #tolakproton yang digunakan sebagai bentuk protes.

Jumat (6/2) kemarin, Presiden Jokowi mengunjungi pabrik perakitan mobil milik Proton di Malaysia. Jokowi juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Proton Holdings dengan PT Adiperkasa Citra Lestari. Penandatanganan MoU itu dilakukan oleh CEO Proton Holdings, Abdul Harith Abdullah dan CEO PT Adiperkasa Citra Lestari, AM Hendropriyono.

Proton bersama PT Adiperkasa Citra Lestari akan melakukan studi kelaikan atau feasibility study dan peluang kerja sama dalam mewujudkan mobil nasional.

Bos Proton Mahathir Mohamad mengatakan studi kelaikan diperkirakan selesai dalam enam bulan ke depan. Sektor otomotif Indonesia diakui menjadi potensi pasar menggiurkan. Di mana data mencatat penjualan mobil di Indonesia tahun lalu mencapai lebih dari satu juta unit.

"Kita tertarik membuat joint venture (usaha patungan) dan menghasilkan mobil ASEAN," ujarnya.

Hendropriyono sendiri menegaskan proyek ini akan sangat bagus untuk perkembangan industri otomotif Indonesia dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia lokal melalui alih teknologi. [merdeka/islamedia] DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment