AKHIR TRAGIS SANG PENYABUNG, TEWAS DITERJANG AYAM


Kita berlindung kepada Allah Ta’ala dari akhir yang buruk dalam kehidupan ini. Kita berharap, semoga Allah Ta’ala menganugerahkan khusnul khotimah dan memberikan tempat terbaik kepada kita di akhirat kelak.

Bahwa manusia dimatikan sebagaimana kebiasaan sehari-harinya adalah fakta yang seharusnya membuat kita lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan. Harapannya, kehidupan kita akan dipenuhi amal shaleh sehingga kelak diwafatkan dalam keadaan beriman dan bertaqwa.

Hari itu, sebut saja namanya Fulan, berjalan sumringah menuju tempat dimana ia menjalani hidup, mengadu nasib, dan mencari penghidupan. Bersama puluhan teman seprofesi atau yang hanya menonton, Fulan adalah salah satu penyabung ayam yang cukup disegani.

Hari itu, ayam yang akan diadu adalah jagoan kebanggaannya. Dengan persiapan yang matang, terpasanglah sebuah pisau kecil yang disebut taji di kaki ayam jagoannya. Bukan main, pisau kecil ini buatan Jerman yang harganya ratusan ribu rupiah. Demikian pula lawannya, ia melakukan hal yang sama pada ayam yang akan menjadi musuh dalam sabung siang itu.

Lepas bertemu dua jagoan dan puluhan penonton, dimulailah pertandingan terlaknat itu. Sorak sorai membahana menyemangati dua ayam yang menjadi korban sebagai ayam aduan. Semua yang hadir lupa, bahwa di sana hadir pula malaikat maut yang siap melaksanakan tugasnya.

Fulan yang ayamnya menjadi jagoan kala itu amat antusias. Bayangan kemenangan telah menghiasi seluruh imajinasinya. Karenanya, berdasarkan penuturan saksi, “Ia berdiri amat dekat, tepat di belakang ayamnya, yang jaraknya tak lebih dari lima puluh sentimeter.”

Tiba-tiba, ayam musuh yang terpasang di kakinya taji pisau tajam asal Jerman, menyerang ayam si Fulan. Hanya dalam hitungan detik, ayam si Fulan menghindar ke samping. Ayam jagoannya terlepas dari taji ayam musuh, namun Fulan yang berjarak puluhan sentimeter terlambat menghindar.

Alhasil, taji ayam musuh menancap di perut si Fulan. Saat ayam musuh mencoba melepaskan kakinya dari perut si Fulan, terkoyaklah perut dan paha Fulan oleh kedua kaki ayam tersebut.

Seketika itu, penonton berhamburan dalam lari ketakutan. Mereka menyelamatkan diri dan enggan menjadi saksi dalam peristiwa tragis tersebut.

Hanya beberapa orang yang berinisiatif memberikan pertolongan dengan membawa Fulan ke rumah sakit terdekat. Sebab parahnya luka di perut dan paha, Fulan meninggal sesaat sebelum sampai di rumah sakit.

Demikianlah misteri kematian. Ia menyergap kapan saja, bahkab ketika seseorang tengah bermaksiat kepada Allah Ta’ala. Semoga kisah ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Aamiin. [Pirman] DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment