Begitu sedih hati ini seketika lewat di depan masjid, mereka asyik dengan lantunan suara merdunya, namun mereka tidak mengetahui bahwa mereka sedang mencerca Istri Rasulnya Sendiri, Aisyah. Saat ini lagi maraknya kaum muslimin merayakan tahun baru Islam dengan melakukan berbagai perlombaan di antaranya Qasida Rebana…Diantara Lagu yang didendangkan berjudul indung-indung. Lagu ini merupakan suatu cara yang dilakukan syiah dalam mengutuk ibunda aisyah Radhiyallahuanhu. Wahai kaum muslimin, engkau tanpa sadar sudah mencaci Istri Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallam.
Aduh…aduh siti Aisyah
Mandi di kali rambutnya basah
Tidak sembayang, tidak puasa
Di dalam kubur mendapat siksa
http://muslimminang.wordpress.com/2014/10/25/cacian-terhadap-ibunda-aisyah-dalam-lagu-indung-indung/
Punten, assalamu'alaykum,
ReplyDeletemungkin benar kalau kita harus hati-hati terhadap lirik tersebut, karena terlihat seperti mencerca "siti Aisyah".
Saya post-ulang liriknya:
"Aduh … aduh siti Aisyah
Mandi di kali rambutnya basah
Tidak sembayang, tidak puasa
Di dalam kubur mendapat siksa"
Tapi perlu dipahami juga kalau kalimat diatas adalah sebuah puisi melayu lama. Umumnya bagian atas adalah sampiran, bagian bawah adalah isi. Antara keduanya (sampiran dan isi) pun seharusnya tidak berhubungan. Hal tersebut berarti tidak ada hubungan antara "orang yang tidak sembahyang dan puasa" dengan "seseorang yang mandi di kali".
Oleh karena itu, saya rasa lagu ini tidak bermaksud untuk mencerca "siti Aisyah".
Mohon maaf, saya khawatir akan terjadi kesalah pahaman dengan pembuat lagu tersebut.
Terima kasih, mohon dikoreksi.
Allah Maha Tahu.
hehe, tetep aja mau siti aisyah adalah sampiran de el el, dalam agama islam MUSIK dan NYANYIAN itu haram, :)
ReplyDeleteya Allah mas, itu mah sajak puisi bukan lirik untuk menghina istri baginda Rasulullah. gak paham ya -,-
ReplyDelete