Amru Khalid yang Taqlid Kudeta
By: SELIDIK
*****
Sejak kemunculannya tahun 1998, saya sangat intensif membaca buku-buku Amru Khalid. Hingga buku Khawatir Qur'aniyyah, menjadi rujukan setelah Riyadush Shalihin di setiap kultum masjid di komplek saya.
Allah menakdirkan, tahun 2013-2014 bisa melihat dari dekat kondisi Mesir paskakudeta. Allah pun memperlihatkan ragam wajah asli para guru dan mahaguru yang dulu sempat menyihir dengan kepiawaian ilmu dan kedahsyatan retorika alam menafsirkan ayat-ayat Allah dan Sunnah Nabi-Nya.
Di antarana adalah Ustadz Amru Khalid. Buku Khawatir Qur'aniyyah menjadi sirna seketika. Terutama saat di acara TV yang dirinya menjadi Host, Amru Khalid menolak menampilkan CV seorang Ibu Mrsir yang ke-3 putranya menemui syahid melawan junta kudeta. 2 anaknya meninggal di Rab'ah dan 1 anaknya meninggal dalam aksi demonstrasi menolak penjajahan oleh junta kudeta.
Acara yang ia pandu adalah: Ummuna! Program reality show untuk menjaring 3 wanita super di kancah perjuangan kontemporer. Dua Khansa (wanita) telah terpilih, yaitu dari Palestina dan dari Saudi Arabia. Sedang wanita dari Mesir ditolak.
Berdasarkan surat penolakannya disebutkan, "Reality show ini hanya diperuntukkan bagi mnasyarakat UMUM". Seakan sang Ibu Mesir dianggap bukan masyarakat umum dan mungkin bukan wanita Arab, atau dianggap berasal dari dunia lain.
Begitulah kisah Sang Ustadz. Kucuran uang Emirates benar-benar membuat bias dalam bersikap. Tidak seperti sikap tegas tulisan dan taujihnya di buku-buku. Ia terlibat taklid yang membenarkan pembantaian manusia hanya karena perbedaan pandangan politik. Turut serta menistakan Ikhwan dan pendukung Mursi yang jelas dan nyata adalah korban politik.
0 komentar:
Post a Comment