PKS, Partai Makin Kurang Ajar
Partai di Indonesia begitu bejibun, berbagai macam pula tingkah polah mereka. Ada yang jadi pahlawan kesiangan, ada yang senang pencitraan, ada yang suka bikin survey abal-abal dan tetek bengek lainnya. Nah, kali ini kita akan mengusik PKS, partai yang kini makin kurang ajar. Bayangkan saja bung! Masih ingat kan? Ketika Tifatul Sembiring diangkat jadi menteri, ia mundur dari jabatan Presiden PKS, kurang ajar bukan? Emang nggak takut, nggak punya kuasa lagi di partainya. Mau buat tradisi baru di Indonesia ya? Kurang ajar betul PKS ini, rangkap jabatan adalah sesuatu yang sakral di Indonesia, bahkan jamak ketua parpol jadi menteri.
Ketika media mainstraim membenturkan Jokowi dan PKS. Partai ini makin kurang ajar. Coba, ketika banjir menghempas Jakarta hari-hari ini. Partai ini membuat slogan “Ayo Bantu Jokowi” meskipun ia di bully, dicaci maki habis-habisan karena kritis dan dianggap bersebrangan dengan Jokowi. Malah membuat slogan untuk membantu Jokowi. Kurang ajar bukan? Malah bekerja nyata langsung ke lapangan tanpa gembar-gembor di media yang menghajar PKS. Apa PKS takut kegiatan terjun ke daerah banjir diliput media?
Lebih kurang ajar lagi, PKS membawa bendera ketika banjir menghajar Jakarta. Emang, bendera dan atribut buat jimat apa? Hemm….bayangkan ketika ada relawan datang tengah malam, karena banjir menerpa tengah malam, ia mencoba menorobos masuk rumah karena tidak pakai atribut, tidak ada identitas jelas tentunya, lantas ia diteriaki maling. Gimana hayo? Kurang ajar betul PKS, menolong pakai atribut cari aman aja, biar tidak diteriaki maling ketika menolong karena identitasnya jelas, jadi bisa kerjasama yang jelas dengan rt, lurah, team SAR, TNI.
Masih ingat dengan bencana Tsunami di Aceh? Bagaimana pemberitaan yang luar biasanya, berbagai media meliput negara-negara barat membantu Aceh. Padahal Negara-negara Timur Tengah tak kalah hebat dalam memberi bantuan. Mungkin karena mereka punya pandangan bahwa tangan kanan memberi, tangan kiri tidak boleh tahu. Walhasil, citra negara-negara Islam terpuruk karena dianggap tidak membantu misi kemanusian di Aceh. Masyarakat Indonesia jadi tidak memandang hormat, bahkan acuh terhadap negara Timur Tengah. Jadi ketika ada kejadian, syukurin loe Timur Tengah. Nah, apakah PKS mau meniru kejadian tersebut? Tampaknya tidak. PKS memang kurang ajar, kebaikan mereka diorganisir dengan baik, agar kebaikan itu tampak, dengan ketampakan itu juga akan memberikan kebaikan bagi semua. Bukankah kebaikan yang tidak terorganisir akan tumbang oleh keburukan yang terorganisir? PKS kurang ajar bukan? Mau mengorganisir kebaikan!
Ketika Partai lain membuat serangan udara “iklan” lewat media masa dengan amunisi yang tak terbatas. PKS kurang ajar sekali, ia malah tidak melakukan serangan udara ke media masa dengan iklan. Justru PKS malah gerilya lewat darat. Partai lain merasa kecolongan. Kurang ajar benar Partai ini, untuk menggerakan kader saja partai lain harus memberi amplop setiap acara berlangsung. Sedangkan partai ini, boro-boro di amplopi, datang ke acara saja dengan modal bensin sendiri, bawa makan dari rumah, beli kaos partai dari merogoh kocek sendiri. Kurang ajar bukan? PKS nggak mengeluarkan modal! Dasar partai tak bermodal.
Ketika dunia Islam di guncang. Yakni Palestina di bombardir, Mesir di Guncang. Partai ini menujukan pembelaanya dengan menggelar demo besar-besaran. Kurang ajar bukan? Kenapa mikirin bangsa lain, bangsa sendiri aja masih perlu pikiran kita. Nah loch! Bukankah salah satu pengakuan pertama kemerdekaan bangsa Indonesia ini datang dari negara-negara Islam? Mau membalas jasa ya? Kurang ajar! Ndak usah membalas jasa, mikirin bangsa sendiri aja.
http://ariesadenata.blogspot.com/2014/01/pks-partai-makin-kurang-ajar.html
0 komentar:
Post a Comment