Turki Ancam Serang Emirat?
Beberapa hari mendatang, hubungan antara Turki dan Emirat mungkin akan mengalami perkembangan yang sangat buruk. Badan intelijen Turki baru saja mengungkap keterlibatan Emirat dalam kasus penyuapan beberapa pejabat di Turki dengan tujuan menjatuhkan Presiden Erdogan.
Beberapa media Turki, hari ini Senin (13/1/2014), memuat berita tentang rencana badan intelijen Turki mengungkap keterangan detail tentang berapa jumlah dana suap itu secara pasti. Menurutnya, tujuan suap tersebut adalah untuk menjatuhkan citra pemerintahan Erdogan dan menghancurkan perekonomian Turki. Disebutkan juga tentang dilaksanakannya pertemuan-pertemuan elit pemerintah Turki untuk membahas sikap dan tanggapan resmi pemerintah atas keterlibatan Emirat ini.
Disebutkan bahwa salah seorang pimpinan militer Turki mengusulkan untuk melakukan serangan militer ke Emirat jika memang terbukti terlibat. Balasan tidak cukup dengan sanksi diplomasi. Namun Erdogan beranggapan bahwa melakukan serangan militer ini tidaklah mungkin dilakukan saat ini.
Menurut sebuah situs media Turki, Takvim, ada beberapa bentuk keterlibatan Emirat dalam krisis Turki terakhir. Zakaria Oz, penuntut umum Istanbul, terungkap beberapa kali menerima suap dari Emirat dalam bentuk uang, barang, dan fasilitas. Oz adalah orang yang melakukan pemeriksaan kasus korupsi yang mengguncang pemerintah Erdogan beberapa pekan ini.
Masih menurut Takvim, Oz melakukan perjalanan sebanyak 22 kali ke Dubai. Selama berada di Dubai, dia menginap di hotel super mewah. Saat liburan Idul Adha saja, biaya penginapannya mencapai US$ 36 ribu (sekitar Rp. 439 juta). Padahal gaji setiap bulan pejabat pemerintah ini hanya 15% dari dana yang dihabiskan selama 6 hari itu. Jadi, dari mana dana sebesar itu?
Takvim menyebutkan bahwa kunjungan-kunjungan ini menimbulkan kecurigaan akan terlibatnya Emirat dalam krisis politik dan ekonomi terakhir yang dialami Turki. Emirat diduga berencana menggulingkan pemerintah Erdogan karena mengusung nilai-nilai keislaman.
Oz memerintahkan kepolisian menangkap beberapa orang pengusaha yang dekat dengan Erdogan, beberapa di antaranya adalah anak-anak menteri dan kepala daerah, dengan tuduhan korupsi. Penangkapan ini menyebabkan tiga orang menteri mengundurkan diri dari kabinet, dan Erdogan melakukan perombakan besar-besaran dalam kabinetnya. Selain itu, Turki juga mengalami kerugian dari segi ekonomi dengan melemahnya nilai mata uangnya, Lira. Kerugian itu ditaksir sebanyak US$ 100 milyar. (msa/dakwatuna/klmty).
0 komentar:
Post a Comment