AKIBAT LAPORAN PMKRI TERKAIT CERAMAH IMAM BESAR FPI, 2 MAHASISWA UGM MUALLAF, MAHASISWA LAINNYA INGIN BERTEMU HABIB RIZIEQ


Sejak bergulirnya persoalan yang di bawah ke ranah hukum oleh Ketua Presidium Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia (PMKRI), Angelo Wake Kako, terkait dengan ceramah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) soal Surah Al Ikhlas “Lam Yalid Walam Yulad” (Tuhan tidak beranak dan tidak diperanakkan), rupanya berbuntut panjang.

Buntut dari perselisihan yang diangkat oleh Angelo pertama kali ini menjadikan beberapa mahasiswa kristen justru menjadi penasaran dengan keberadaan ayat yang menceritakan kebesaran Allah SWT.

Seperti yang diceritakan oleh salah satu Mahasiswa Universitas Gajah Mada Yogyakarta, jurusan Sosial Politik, yang tidak menyebutkan namanya, namun tulisannya langsung menjadi viral di sosial media, ketika dia menceritakan pengalamannya dengan salah satu rekannya yang beragama Kristen Katholik.

Berikut sebagian kisah mahasiswa yang diposting dari sebuah akun milik @ronavioleta yang ikut menyebarkan screenshoot dari potongan cerita Mahasiswa yang sangat merindukan untuk bertemu dengan Habib Rizieq walaupun dulunya juga menjadi korban pemberitaan jika FPI hanyalah bagian dari perusak Agama Islam, hingga akhirnya sadar ketika munculnya kejadian Aksi Bela Islam I, II, dan III. Kami tuliskan sebagian dari dialog yang terjadi. Pihak redaksi mengedit, tanpa mengurangi makna dari isi cerita tersebut ;

Sampai dikampus saya duduk dekat teman yang kebetulan agamanya Katolik, lalu terjadilah dialog antara saya dengan teman saya tadi. Inilah dialognya secara singkat.

Teman Saya (TS) : hay Jon..uda denger kabar belum soal habib lu ?

Saya (Sy) : Kabar apaan ?

TS : ya itu si Riziq di laporin sama mahasiswa Kristebn soalnya dinilai nistain agama Kristen. Habib lu kena karma tuh !

Sy : (saya tertawa sambil bilang) yah…yang bikin laporan sudah mempermalukan kaum intelektual kalo saya liat jon…

TS ; Kenapa lu bilang begitu ? Lu gak tahu kalau si Rizieq sudah kelewatan, dia bilang kalau Tuhan beranak lalu siapa bidannya., saya sebagai umat beragama Katolik tersinggung nih dengan pernyataannya Rizieq, ini menyakiti hati saya.

Sy : Lu udah lihat videonya belum ? kalau belum….lihat dulu videonya di Youtube deh…yang Habib bahas itu dalam konteks agama Lu atau agamanya Habib…

TS ; Lah emang di Islam ada bahas Yesus Jon ?

Sy ; (saya ambil Al-Quran dan trerjemahannya di perpustakaan, saya bukain surat Al Ikhlas, lalu saya sodorin ke dia)….nih surat Al QUran yang dibahas habib di ceramahnya…

TS ; Boleh pinjam Jon ?

Sy ; Pinjem aja di perpustakaan kalau lu mau baca itu ada tafsirannya juga dibvawahnya lu baca juga ya…..

Besoknya pas tengah malam, dia telpon minta di ajarin baca syahadat. Soalnya mau masuk Islam, lalu minta di anterkan bertemu dengan Habib Rizieq ke Jakarta, saya jawab, nah saya aja gak pernah ketemu beliau kok, bagaimana mau anterin di ketemu…

Menurut Mahasiswa Sospol ini, Surah Al Ikhlas saat ini sedang laku keras di buru oleh Mahasiswa Kristen, mereka semakin penasaran. Bahkan informasi yang diberikan, jika sampai dengan saat ini, sudah dua orang Mahasiswa di Kampusnya yang menjadi Muallaf, disebabkan ayat Lam Yalid Walam Yulad.

Bahkan video ceramah Habib Rizieq yang menurutnya sangat lucu, terkait dengan pertanyaan siapa bidannya, selain menjadi viral di media sosial, ternyata diburu dan ditonton justru oleh mahasiswa yang beragama Kristen.

Mahasiswa sospol ini selain menceritakan kisahnya, rupanya juga menyimpan kerinduan untuk bertemu dengan Habib RIzieq, dan keinginannya dituangkan dalam akhir tuilisanya, “Kapaaan….bisa ketemu habib, jadi makin ngarep ketemu face to face nih (sedih)….moga2 habib panjang umur dan sehat terus, dan moga2 suatu saat nanti saya ditakdirin bertatap wajah dengan habib secara langsung. Amin..”

(Jall) DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment