PDIP Usung Ahok-Djarot Demi Dapatkan Dana Pengembang Reklamasi? Ini Alasannya


PDIP akan memilih tiga opsi terkait pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI di Pilkada DKI 2017. Salah satu opsi itu adalah mengusung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Pengamat politik Ahmad Yazid mensinyalir, PDIP mengusung Ahok-Djarot terkait dengan penggalangan dana PDIP di Pilgub DKI 2017.

“Namanya politik itu butuh dana. Dengan memilih Ahok-Djarot sebagai opsi pertama, ini ingin menunjukkan pada pengembang bahwa PDIP butuh dana di Pilkada. Selain itu, PDIP juga ingin memberikan kesan mendukung reklamasi,” beber Ahmad Yazid kepada intelijen (12/08).

Menurut Yazid, PDIP mempunyai perhitungan tertentu. Yakni, jika memilih Ahok-Djarot, para taipan dan pengembang akan menyambut antusias. “Tentunya dukungan terhadap Ahok membuat senang para taipan dan pengembang,” papar Yazid.

Yazid menilai, opsi pertama PDIP ini bisa berubah ketika melihat survei elektabilitas Ahok mulai goyah. “Ahok itu terlihat besar karena didukung media, padahal dalam kenyatannya tidak,” ungkap Yazid.

Selain itu, kata Yazid, peta dukungan koalisi pun bisa berubah secara cepat. Terlebih lagi, Golkar pun ingin menempatkan kadernya sebagai calon wakil gubernur. “Koalisi di kubu Ahok mulai panas juga. Golkar ingin menjadikan kadernya seperti Nusron Wahid menjadi Wagub DKI Jakarta,” pungkas Yazid.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan tiga buah opsi terkait pencalonan cagub dan cawagub DKI Jakarta.

Meski tidak ada penekanan yang khusus dari ketiga opsi tersebut, namun Hasto menempatkan pemilihan Ahok sebagai opsi pertama. “Opsi pertama adalah mendukung incumbent Pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) dan Pak Djarot (Djarot Saiful Hidayat),” ungkap Hasto di kantor DPP PDI-P (10/08)
(intelijen) DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment