Sejarah Dajjal Pada zaman Fir'aun


Dajjal lahir 100 tahun sebelum kelahiran Nabi Musa as. Ia terlahir dengan nama Musa. Kata ini diambil dari bahasa Mesir, yang artinya terapung. Karena memang Dajjal pada masa kecilnya terapung di atas air karena bencana tsunami di negeri Samirah, Palestina. Nama lengkap Dajjal adalah Musa Samiri, yang artinya, Musa dari negeri Samirah. Jadi ada dua musa yang popular di kalangan Bani Israil, yaitu Musa bin Imron, yang kelak menjadi Rasul dan Musa Samiri, yang merupakan cikal bakal Dajjal dan utusan Iblis laknatullah.

Dajjal terlahir dari keluarga penyembah patung sapi. Yang dalam Qur’an disebut Ijlu (anak sapi). Dajjal terlahir dari perkawinan sedarah. Dampak dari perkawinan ini, menjadikan Dajjal menjadi manusia cacat. Dengan mata buta sebelah.

Singkat cerita, setelah tinggal beberapa tahun di Samirah. dia pergi melancong ke berbagai negeri yang penuh dengan keanehan yang pernah dengarinya dan juga tentang alam-alam aneh.

Dia pergi ke Mesir tempat Fir'aun berkuasa. Pada mulanya dia bertemu dengan seorang dukun terkenal di Mesir. Oleh kerana dia pandai bercakap, dia beritahu keinginannya untuk menjadi pembantu setia pada dukun itu dan juga sebagai anak murid yang taat asalkan dia diajarkan tentang hikmah dan ilmu. Di samping itu dia meminta untuk diperkenalkan kepada Fir'aun yang sedang berkuasa. Kebetulan pula, dukun itu memang di beri umur panjang iaitu 300 tahun.

Mula-mula dukun itu memeriksa watak dan keistimewaan anak muda itu. Kemudian dukun itu memberitahu supaya keinginan untuk bertemu dengan Fir'aun itu dilupakan saja karena Fir'aun seorang raja yang diktator dan tidak suka dengan orang-orang asing. Contohnya, dia memberitahu tentang perbuatan Fir'aun terhadap orang-orang Yahudi ini keturunan mereka. Di antara sifat kejamnya ialah membunuh bayi laki-laki.

Bukan itu saja, Fir'aun juga sombong di atas muka bumi ini dan mengaku dirinya sebagai tuhan dan tidak mempunyai kawan yang membantunya. Dukun itu seterusnya beritahu tentang apa yang telah dilakukan oleh Fir'aun ke atas anak asuhannya yang bernama Musyiyah yang berarti yang didapati dari Sungai Nil. Dia seterusnya mengisahkan tentang nabi Musa dengan penuh kejujuran. Setelah itu pemuda itu pula menceritakan tentang dirinya pula. Dukun itu berkata,"kalau begitu engkau adalah Musyiyah yang lain tetapi dari Samirah, bukan dari Mesir. Dajjal yang cacat kedua matanya ini betul-betul merasa kagum dengan kisah nabi Musa. Dia lebih kagum kepada dukun itu yang menamakan dirinya Musa Samiri (Dajjal).

Jadi kalau begitu jelaslah terdapat persamaan antara anak Samirah yang diambil dari istana hakim kemudian dibawa ke pulau hijau, sementara anak Mesir yang diambil dari sungai Nil dan dibawa ke istana penguasa." Musa Samiri (Dajjal) itu pun tertarik untuk mengetahui dan mengkaji tentang Nabi Musa. Dia selalu terdengar dan mendapat tahu bahawa Nabi Musa dan saudaranya Nabi Harun berada di kota itu kerana kedua-duanya sedang mencari kesempatan untuk bertemu dengan Fir'aun.

Lelaki Samirah (Dajjal) itu pun bertemu dengan Nabi Musa. Dia tidak menceritakan apa-apa selain terdapat kesamaan dari keturunan Ishak bin Ya'kub. Bapanya adalah seorang raja yang menguasai Samirah. Tetapi Nabi Musa tidak mempedulikan kata-kata lelaki itu. Nabi Musa hanya mahu agar lelaki itu beriman pada apa yang diajar olehnya iaitu berupa akidah, syariat dan mukjizat. Tetapi lelaki Samirah itu ragu-ragu untuk mengimani ajaran Nabi Musa itu. Dia cuba berpura-pura diri sehingga mendapat keyakinan siapa kah Musa itu. Dia pun mula hidup di tengah-tengah Bani Israil. Malah dia bernikah dengan salah seorang perempuan mereka tetapi pernikahannya itu tidak mendapat anak.

Dia adalah keturunan dari air man! haram dicampur dengan air man! halal campurdengan air mani Syaitan. Jadi dia adalah seperti baghal yang lahir dari hasil perkahwinan kuda jantan dengan keldai b e t i n a Lelaki Samirah (Dajjal) itu selalu menyaksikan mukjizat Nabi Musa yang ditunjukkan kepada Fir'aun dan kaumnya. Bani Israil. Bahkan dia pun turut menyaksikan peristiwa keluarnya Bani Israil dari Mesir secara besar-besaran dan dia pun ikut bersama mereka.

Baca kisah nabi Musa a.s dalam Q.S Thaha 20: ayat 83 hingga 98

Singkat cerita, akhirnya, mereka memberitahu Musa Samirah (Dajjal) bahwa sudah tak ada lagi orang yang melemparkan perhiasan emasnya karena telah habis. Lalu berdirilah Samiri (Dajjal). Sebagaimana yang tertulis dalam Al Quran "Dan demikian pula Samiri (Dajjal) melemparkannya" Tiba-tiba seekor lembu emas yang sempurna bentuknya berada di hadapan mereka dari perhiasan emas yang dikumpulkan lalu dihidupkan. Tubuhnya besar dan hidup lalu dijadikan sesembahan oleh mereka.

Sumber : Dr. Isa Daud. Majalah Dajjal Muncul di Segitiga Bermuda

DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment