Banyak orang salah memahami mengenai keberadaan kelompok Free Syrian Army (FSA) di Suriah. Menurut Angga Dimas Persada, relawan Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI). FSA adalah sebutan yang bukan berasal dari para pejuang Islam di Suriah.
Lelaki yang pernah terjun langsung menyaksikan perjuangan rakyat Suriah ini menjelaskan. Perlawanan rakyat Suriah awalnya bergerak secara alami dari kota per kota. Perlawanan dari tiap kolektif kota bergerak secara natural sebagai perlawanan rakyat.
Hingga akhirnya kelompok-kelompok perlawanan ini lahir dan lebih dikenal dengan sebutan katibah. Disetiap kota tentu tiap katibah memiliki pemimpin dan karakternya sendiri. Dominasi katibah Islam menurutnya memang lebih banyak.
“Kalaupun ada katibah yang tidak memperjuangkan Islam itu jumlahnya hanya sekitar kurang dari 30 persen saja.” Jelasnya dalam kegiatan tabligh akbar di masjid Muhammad Ramadhan Bekasi, Sabtu (13/04/2013).
Angga menjelaskan, kata FSA sendiri dikeluarkan oleh kelompok media dan para analisis international terkait perkembangan politik di Suriah. Untuk mempermudah pembagian kelompok antara pemerintah dan kelompok anti pemerintah disematkanlah kata FSA oleh para analisis untuk kelompok anti pemerintah.
“Pejuang Islam Suriah sendiri tidak mau ambil pusing dengan istilah free syrian army itu” jelasnya lagi.
Dari sini Angga berharap umat Islam tidak terjebak pada kabar bahwa FSA adalah gerakan anti pemerintah buatan negara barat dan Amerika. Pada dasarnya semua senjata pejuang Islam di Suriah berasal dari rampasan perang.(bumisyam)
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment