Ini Alasan Bu RW di Sukoharjo Bubarkan Konser Campursari
Jakarta – Aksi seorang ibu membubarkan pentas musik dangdut campursari di Desa Sonorejo, Sukaharjo heboh di media sosial. Sang ibu mengaku aksi yang dilakukannya itu adalah dakwah, meski akhirnya dia harus menghadapi kenyataan rumahnya digerudug orang-orang yang tak senang dengan tindakannya.
Menyusul hebohnya video pembubaran pentas musik dangdut campursari, Kiblat.net mendatangi Desa Sonorejo, Sukaharjo dan bertemu Bu Siti Aminah, yang beraksi di video itu. Dia adalah istri dari ketua RW 03, Desa Sonorejo yang menjadi lokasi pentas musik itu.
Kejadian bermula dari digelarnya konser dangdut campursari yang diadakan oleh kalangan pemuda setempat. Acara pada Jumat (22/09) malam lalu itu digelar dalam rangka memeriahkan hajatan pernikahan salah satu warga. Dalam pagelaran dangdut camapursari itu diisi oleh biduan-biduan perempuan, yang menurut penuturan ibu Siti Aminah berpakaian tak senonoh.
Gemas melihat suasana saat itu, bu Aminah akhirnya muncul ke tengah-tengah arena sebelum pagelaran dangdut campursari dimulai. Dia mengeluarkan beberapa kalimat untuk mengingatkan orang-oranag yang hadir di tempat itu. “Kita sebagai umat muslim laki-laki dan perempuan itu cara memandangnya dibatasi. Jadi tontonan seperti ini, ini tidak semestinya,” katanya malam itu.
Kepada Kiblat.net, Bu Aminah pun mengungkapkan alasannya nekat melakukan aksi tersebut. “Itu greget saya, biar penyanyi itu dalam berpakaian itu sopan gitu lho,” ungkapnya kepada kiblat.net di rumah kediamannya Desa Sonorejo, Sukaharjo, pada Ahad (24/09).
Selain karena kesal, ia juga ingin sekaligus berdakwah di masyarakat walaupun hanya sedikit-sedikit dan berbicara seadanya. “Alasan lain, ya tentu saya ingin dakwah walaupun dengan sedikit demi sedikit, kan seperti itu (membuka aurat) dalam Islam kan tidak boleh,” imbuhnya.
Menurut Bu RW itu dengan berpenampilan yang membuka aurat seperti para biduan dangdut campursari dapat memancing syahwat khalayak yang menontonya. Sehingga, dikhawatirkan akan menimbulkan kericuhan, apalagi bagi yang sudah berkeluarga. Terlebih, penyampaian rasa kesalnya di hadapan penonton tersebut karena ia menginginkan wilayah desanya aman dari berbagai maksiat.
“Kan sekarang banyak penyanyi yang tampilannya itu justru memamncing, kelihatan auratnya. Saya hanya menginginkan wilayah saya itu aman,” ujarnya.
Dalam kasus ini, ia hanya meminta kepada penanggung jawab yang menyelenggarakan acara untuk menyampaikan kepada penyanyi agar memakai pakaian yang sopan. Selebihnya, ia tidak menyangka jika hal tersebut dapat berujung seheboh ini.
“Setidaknya yang punya hajatan itu bisa pesan to sama yang nyanyi, supaya nanti kalau pas nyanyi bisa makai yang sopan,” ungkapnya.
Kiblat
0 komentar:
Post a Comment