Hubungan Turki-Jerman Memburuk
Turki mengatakan kepada mitra NATO-nya, Jerman, agar "belajar berperilaku" jika ingin mempertahankan hubungan kedua negara. Menurut Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu, Jum'at (3/3).
Komentar Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mencerminkan hubungan yang semakin menegang antara kedua negara.
Sebelumnya, Turki menangkap koresponden media German Welt Die, Deniz Yucel, terkait kudeta Juli tahun lalu.
Jerman mengatakan, penangkapan ini menyebabkan kerusakan hubungan kedua negara.
Dua kota di Jerman mencegah pidato Menteri Turki dalam pertemuan dengan para pendukung Presiden Tayyip Erdogan.
"Jika perlu, kami akan memberikan respon (balasan) dalam segala hal", kata Cavusoglu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
"Gangguan pertemuan di Jerman adalah pertanda negara itu menampilkan standar ganda", kritiknya.
Kota Gaggenau menarik izin pertemuan lokal, dimana Menteri Turki Bekir Bozdag mengisinya.
Acara itu merupakan bagian dari upaya menggalang dukungan dari 1,5 juta warga Turki-Jerman mengenai referendum April nanti.
Pemerintah kota menggunakan alasan kurangnya tempat parkir di lokasi pertemuan. Bozdag membatalkan pertemuan dan terbang kembali ke Turki.
Sementara kota Cologne memblokir acara Menteri Ekonomi Turki, Nihat Zeybecki, Minggu (26/2), dengan alasan kekhawatiran keamanan.
Di Ankara, kementerian luar negeri Turki memanggil duta besar Jerman meminta penjelasan.
"Jika Anda ingin menjaga hubungan dengan kami, anda harus belajar bagaimana berperilaku. Itulah pesan kami ke Jerman", kata Cavusoglu.
Hubungan Ankara dengan Berlin memburuk sejak gagalnya kudeta. Turki menyebut negara-negara Eropa barat tidak merespon adanya kudeta dengan cepat dan tegas.
Tindakan keras Erdogan setelah kudeta, seperti penangkapan massal dan PHK, juga mengundang kritik tajam dari Uni Eropa.
Tapi Jerman pun waspada atas meningkatnya ketegangan, karena Truki lah yang mencegah masuknya pengungsi ke Eropa. (Reuters)
0 komentar:
Post a Comment