,Ahok tak Mungkin Tersangka, Selama Jokowi Berkuasa
Sindiran keras dilontarkan pengamat politik Muhammad Huda, soal status Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dalam kaitan sejumlah kasus korupsi di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Muhammad Huda menyatakan, bahwa selama Joko Widodo menjadi Presiden RI, Ahok tidak akan mungkin menjadi tersangka kasus korupsi. “Jokowi akan melindungi Ahok dalam kasus hukum. Karena Ahok juga punya kartu AS Jokowi, terutama terkait kasus korupsi,” ungkap Huda kepada intelijen (14/04).
Sinyal Jokowi akan melindungi Ahok juga diungkapkan Muhammad Huda. “Jokowi tahu Ahok akan bersikap nekat juga sudah terpepet. Selain itu, sebelum diperiksa KPK, Ahok bertemu Jokowi. Ini kan sinyal minta perlindungan,” jelas Huda.
Tak hanya itu, kata Huda, sikap Ahok arogan karena Ahok merasa dilindungi para cukong dan pihak Istana. “Tak mungkin Ahok berkata kasar bahkan menghina Umat Islam kalau tidak ada yang bekingi,” pungkas Huda.
Diberitakan sebelumnya, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab mewanti-wanti agar semua pihak menolak segala bentuk titipan perlindungan bagi koruptor. Pernyataan Habib Rizieq itu terkait pemanggilan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Aziz ke Istana untuk menghadap Presiden Joko Widodo hari ini (14/04).
“Mungkinkah Jokowi juga ingin ‘TITIP AHOK’ ke Ketua BPK agar dijaga dan tidak diganggu? Ayo..tolak TITIPAN PERLINDUNGAN KORUPTOR dari siapa pun!!!” tegas Habib Rizieq di akun Twitter @syihabrizieq.
Habib Rizieq Syihab sempat meminta Presiden Joko Widodo dan Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan untuk tidak mengintervensi KPK dalam kasus karupsi yang melibatkan Ahok. “Presiden dan Menko Polhukam jangan intervensi @KPK_RI dalam MEGA SKANDAL KORUPSI AHOK. Negara tidak boleh kalah dengan Korupsi !!!” tulis @syihabrizieq pada 11 April 2016.
Hari ini (14/04), Harry Azhar Azis bersama anggotanya menghadap Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka. Dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi, didampingi oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Mensesneg Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
(intelijen)
0 komentar:
Post a Comment