2 agen Rusia yang dalangi pembunuhan tokoh pejuang Chechnya dibekuk Turki
Surat kabar Haberturk memberitakan bahwa dua orang agen Rusia ditangkap oleh aparat Turki atas kasus pembunuhan seorang komandan pejuang Chechnya di Istanbul tahun 2015 lalu.
Kasus ini merupakan satu dari beberapa peristiwa pembunuhan misterius terhadap warga Chechnya di Turki.
Kedua agen Rusia ditangkap di Istanbul pada 8 April lalu dalam operasi kepolisian Turki dan intelijen saat mereka tengah mempersiapkan operasi lain. Namun pihak kepolisian Istanbul menolak berkomentar tentang kasus ini.
Penangkapan ini terjadi di saat masih buruknya hubungan Turki dan Rusia, setelah peristiwa ditembak jatuhnya pesawat tempur Su-24 milik Rusia oleh jet F-16 Turki di dekat perbatasan Suriah pada akhir November 2015 lalu.
Menurut surat kabar Turki, kedua agen Rusia yang berusia 50-an tersebut menolak untuk memberi keterangan saat diinterogasi.
Mereka dituduh telah menembak dan menikam seorang tokoh komandan pejuang Chechnya bernama Vahid Edelgiriev hingga meninggal, di sebuah mobil pada tanggal 1 November 2015.
Koran Haberturk juga mengatakan jika kedua agen ditangkap dengan membawa surat identitas palsu dan sebuah memori yang berisi foto dari kamera keamanan, area parkir dan juga informasi plat nomor.
Banyak bekas pejuang Chechnya menetap di Turki setelah berakhirnya 2 kali perang pada 1990-an antara Rusia dan pejuang Muslim di wilayah Chechnya, yang kemudian dimenangkan oleh Rusia dan bersekutu dengan keluarga Kadyrov untuk mengontrol wilayah itu.
Masih ada beberapa kasus pembunuhan tokoh Chechnya lainnya di Turki yang tetap belum terpecahkan.
Pada Mei 2013, tokoh terkemuka Chechnya ditembak mati di kantornya yang terletak di ibukota Ankara. Sedangkan di tahun 2011, tiga orang Chechnya ditembak mati pada siang hari di sebuah jalan pinggiran kota Istanbul.
Pejuang Muslim Chechnya terkenal dengan skill militernya yang telah membuat Rusia kocar-kacir pada perang pertama. Orang-orang Chechnya juga hadir dalam perang Suriah untuk melawan Basyar al-Assad dan kembali langsung berhadapan dengan militer Rusia. (Reuters)
0 komentar:
Post a Comment