PULUHAN RIBU FOTO MAYAT DARI KEJAHATAN REZIM SURIAH TERUNGKAP
Sebuah tim penyelidik internasional yang dibentuk oleh PBB, mengungkapkan hasil penelitiannya terhadap puluhan ribu foto-foto tahanan rezim Suriah yang tewas akibat penyiksaan sebelumnya.
The Guardian yang berbasis di London dan dikutip Mi'raj News (MINA) memberitakan Selasa, tiga mantan jaksa ternama di pengadilan pidana khusus untuk negara Sierra Leone dan bekas Yugoslavia, memeriksa puluhan ribuan foto pemerintah Suriah dan dokumen rekaman kematian para tahanan dari Maret 2011 hingga Agustus2013.
Sebagian besar korban adalahpria muda dan banyak mayat bertubuh sangat kurus, berlumuran darah dan memiliki tanda-tanda penyiksaan. Beberapa tidak memiliki mata dan yang lainnya menunjukkan tanda-tanda cekikan atau sengatan listrik.
Seorang mantan anggota dinas militer pemerintah Suriah yang ditugaskan untuk memotret dan mendokumentasikan mayat-mayat tahanan selama perang saudara di negara itu, memberi kesaksiannya kepada tim penyelidik pada tanggal 12, 13, dan 18 Januari 2014.
Mayat-mayat yang dibawa ke rumah sakit, sepenuhnya terdiri dari tahanan anggota oposisi Suriah.
Setelah memotret sekitar 55.000 foto dari 11.000 tahanan selama dua tahun, mantan anggota dinas militer tersebut akhirnya merasa muak dengan kebijakan pembunuhan dengan penyiksaan. Dia kemudian menjalin kontak rahasia dengan oposisi Suriah.
Anggota polisi militer itu secara teratur merekam dan mengirim salinan foto-fotonya secara rahasia ke kontak Web menggunakan 'flash drive' (memory stick).
Berbekal foto-foto itu, oposisi Suriah telah meminta PBB membentuk tim penyelidikan yang terdiri dari pengacara internasional, ahli forensik kedokteran dan forensik gambar yang berpengalaman luas dalam proses penuntutan atas kejahatan perang, kejahatan kemanusiaan dan kejahatan lain yang bertentangan dengan hukum internasional.
Tim penyelidik telah meneliti sekitar 26.000 foto dari 55.000 foto dan untuk mengkonfirmasi apakah gambar-gambar itu asli atau tidak, gambar dikirim langsung ke server yang aman di laboratorium Inggris untuk diteliti. Setelah dikonfirmasi oleh tim penyelidik, semua gambar-gambar tersebut tidak diubah secara digital.
Saat mendengarkan seorang polisi militer Suriah melakukan salah satu karya yang paling menarik di dunia, tim penyelidik memutuskan untuk menyebutnya dengan nama sandi "Caesar" demi keselamatannya.(Mi'raj News).
0 komentar:
Post a Comment