PASCA KUDETA, 21.000 WARGA MESIR DITANGKAP
Pihak berwenang Mesir telah menangkap 21.317 warganya sejak militer menggulingkan presiden demokrasi pertama Mesir Muhamad Mursi pada 3 Juli 2013.
Informasi ini dikeluarkan Wiki Thawra, sebuah situs independen yang didedikasikan untuk mendokumentasikan kematian, penangkapan dan korban menderita sejak revolusi Mesir pada Januari 2011, lapor media pemantau Timteng (MEMO), Rabu (23/1).
Menurut situs tersebut, saat ini 2.590 petinggi dan anggota terkemuka Ikhwanul Muslimin masih meringkuk di berbagai penjara di Mesir sejak kudeta. Pemerintah sementara yang didukung militer telah "mencap" organisasi terbesar di Mesir itu sebagai “kelompok teroris” pada 25 Desember lalu.
Dari total 21.317 orang yang ditahan di Mesir selama enam bulan terakhir, Wiki Thawra melaporkan 16.387 ditangkap karena dituduh melakukan protes menentang kudeta, 1.431 karena melanggar jam malam yang diberlakukan setelah kudeta, 89 karena melakukan “aksi teroris” dan 80 lainnya karena kekerasan sektarian.
Situs ini juga mengatakan setidaknya 740 dari mereka yang ditangkap dibawa ke pengadilan militer.
Presiden sementara Mesir Adly Mansour mengizinkan penangkapan demonstran anti-kudeta pada November ketika ia mengeluarkan hukum protes baru yang disusun Departemen Kehakiman dan disetujui oleh pemerintah.
Undang-undang baru membatasi hak untuk melakukan protes secara damai, dengan memberlakukan ijin tiga hari sebelum melakukan protes. Akibatnya, polisi menahan sebagian besar protes mengklaim para pengunjuk rasa tidak mengikuti prosedur hukum yang benar, seperti mendapatkan izin, atau bahwa mereka melakukan kekerasan.
Surat kabar Daily News Egypt melaporkan pengadilan Qasr Al-Nilyang memperpanjang masa penahanan sementara 11 pengunjuk rasa yang ditangkap Rabu lalu atas keterlibatan mereka dalam aksi protes solidaritas bagi para tahanan politik di Mesir.
Pada Sabtu, jaksa di Nasr City memperpanjang penahanan 174 mahasiswa Universitas Al-Azhar yang ditahan karena melakukan protes di kampus mereka, dan dituduh menghasut kekerasan pada tanggal 28, 29 dan 30 Desember 2013 ketika sebuah protes terjadi di sana.(Mi'rajnews)
0 komentar:
Post a Comment