Duh! Mirip Tentara Yahudi, Pintu Masuk Masjid An Nur di Pasang Metal Detektor
Puluhan ribu massa peserta aksi solidaritas Rohingya yang akan masuk ke Masjid An Nur, Sawitan, Magelang, harus melewati metal detektor dan digeledah aparat Polisi, Jumat (8/9/2017).
Pemandangan ini mirip tentara Yahudi yang memblokade Masjid Al Aqsa di Palestina. Mereka memasang pintu metal detektor, memeriksa satu-persatu jamaah yang akan masuk ke Masjid.
Tak hanya itu, 1 kilometer sebelum ke Masjid, aparat Polisi bersenjata lengkap juga merampas poster korban pembantaian tentara Myanmar dan bendera bertuliskan kalimat tauhid milik peserta aksi.
Anang Imamudin, Ketua panitia aksi saat menyambut peserta aksi mengaku prihatin dengan kondisi di Rohingya. Dia sempat menangis mengingat perlakuan biadab Biksu Myanmar yang membantai muslim Rohingya. Terhadap tindakan aparat yang berlebihan, dia sangat kecewa.
“Kami beberapa hari ini hanya bisa menangis, melihat saudara kita di Rohingya yang dibantai sangat biadab oleh tentara Myanmar, oleh Biksu yang biadab disana,” ucap Anang.
“Saya sangat menyayangkan sekali aparat begitu over acting, begitu lebay, represif. Ini pobhianya pemerintah terhadap umat Islam,” imbuh Anang.
Aksi yang singkat itu, bertindak sebagai doa oleh Habib Alatas Al Hadad asal Pekalongan. Peserta juga menjalankan bendera aliwa ke seluruh peserta aksi yang memadati halaman Masjid An Nur.
Sementara itu, Ustadz Syihabuddin ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Jateng menyayangkan peserta aksi diluar daerah harus tertahan tidak bisa masuk ke wilayah Magelang. Bahkan sebagian besar mereka dipaksa aparat Polisi untuk berbalik arah kembali pulang.
“Polisi meminta aksi yang semula ingin diadakan di gerbang Borobudur pindah ke Masjid Agung An Nuur yang lokasinya kurang lebih 2 km dari pintu Borobudur, panitia menyetujui. Ribuan laskar umat Islam Solo termasuk yang dicegat di Klaten. Belum yang dari daerah lainnya, kesaksian menunjukkan mereka diminta putar balik,” ungkapnya.
SUMBER DEMOKRASI.CO
0 komentar:
Post a Comment