Dihadang Polisi, Massa Muhammadiyah: Serasa Mau Masuk Masjid Al Aqsa dan Berhadapan dengan Aparat Zionis
Aksi Damai Peduli Rohingya digelar di Masjid Agung An-Nur Jalan Soekarno-Hatta Kabupaten Magelang sekitar 1.5 kilometer dari komplek Taman Wisata Candi Borobudur, Jumat (8/9/2017).
Aksi yang dihadiri ribuan umat Islam dari berbagai daerah ini menyisakan keprihatinan manakala peserta aksi dihadang aparat saat hendak menuju lokasi.
Salah satu rombongan yang dihadang adalah rombongan dari Muhammadiyah cabang Blimbing Sukoharjo Jawa Tengah.
Mereka merasa perlakuan aparat Indonesia ini seperti mau masuk Masjid Al Aqsa yang dijaga ketat tentara Israel, digeledah dan dipindai dengan metal detektor.
Berikut selengkapnya kisah yang disampaikan melalui akun facebook Muhammadiyah Cabang Blimbing:
"TERIMA KASIH PAK POLISI"
Anda telah dengan sengaja mendidik umat Islam untuk tidak percaya kepada polisi.
Umat Islam hanya mau jumatan dan doa bersama untuk peduli Rohingya, dan Polisi Indonesia menghalangi.
Ya, terbukti polisi Indonesia menghalangi! Apa alasannya? "Perintah atasan", hanya begitu kata mereka.
Serasa di Palestina, polisi Indonesia memeriksa semua yang akan shalat jumat di Masjid An Nur Magelang. Lengkap dengan metal
detektor pula. Serasa akan masuk Masjid Al Aqsha dan berhadapan dengan aparat Zionis Yahudi.
Terima kasih, Pak Polisi... Umat Islam makin solid, makin kuat. Dan yang pasti, makin hilang kepercayaan kepada aparat berseragam coklat.
Ini disebabkan oleh ulah Anda, Pak Polisi.
Siapakah yang mengajari umat Islam untuk membenci polisi? Kezaliman Anda sendiri!
Keterangan Foto: Rombongan KOKAM Pemuda Muhammadiyah Cabang Blimbing yang untuk kesekian kalinya dihalangi oleh Polisi saat akan berkumpul dengan kaum muslimin di Masjid An Nur Magelang.[pii/fatur]
*Sumber: Fb Muhammadiyah Cabang Blimbing
0 komentar:
Post a Comment