Mark Goodacre, profesor bidang kajian keagamaan di Universitas Duke, meragukan potongan papirus istri Yesus itu tidak lama setelah Karen King memamerkannya di Roma. |
Seorang profesor Universitas Harvard yang pernah menimbulkan kegemparan ketika memamerkan potongan papirus yang menunjukkan Yesus menikah, sekarang mengatakan kemungkinan potongan papirus itu palsu.
Karen King, profesor Harvard Divinity School, tahun 2012 memamerkan potongan papirus itu di Roma. Potongan papirus berisi tulisan Koptik itu mengandung tulisan, “Yesus berkata kepada mereka, istri saya…”
Sejak papirus itu dipamerkan kontroversi dan perdebatan mencuat di kalangan cendikiawan. Keraguan mengenai keaslian potongan papirus itu juga muncul sejak pertama kali “barang kuno” tersebut ditunjukkan ke publik.
Keraguan mengenai keaslian barang itu semakin menguat setelah majalah The Atlantic mendapati Walter Fritz, pengusaha asal Florida pemilik papirus tersebut, tidak konsisten soal cerita bagaimana papirus tersebut bisa menjadi miliknya.
“Jika Anda bertanya kepada saya sekarang, ke arah mana kecenderungan saya –teks kuno atau pemalsuan modern– berdasarkan bukti baru ini, saya cenderung pada pemalsuan modern,” kata King kepada Associated Press.
Menurut laporan Associated Press (AP) nomor telepon valid Fritz juga tidak ada. Dalam sebuah e-mail yang dikirim ke AP hari Senin (20/6/2016), Fritz menyertakan surat yang dikirimnya ke majalah The Atlantic yang isinya membantah tuduhan pemalsuan, mengubah atau memanipulasi papirus itu atau tulisan yang terdapat di dalamnya.
Mark Goodacre, seorang profesor bidang kajian keagamaan di Universitas Duke, meragukan potongan papirus itu tidak lama setelah Karen King memamerkannya di Roma.
“Ketika Anda menunjukkan sesuatu semacam itu kepada orang-orang yang menghabiskan seluruh waktunya untuk mempelajari hal-hal seperti itu, banyak di antara mereka akan langsung mengetahui bahwa ada yang tidak beres,” kata Goodacre.
Meskipun demikian, Goodacre mengacungi jempol Karen King atas keberaniannya untuk mengakui jika dirinya “kena tipu”.
Dosen perempuan itu mengaku “tidak senang” dibohongi, tetapi “anehnya merasa lega” setelah membaca artikel yang ditulis oleh The Atlantic.
David Hempton, dekan Harvard Divinity School, mengucapkan terima kasih kepada para cendikiawan, ilmuwan, teknisi dan jurnalis, yang bersungguh-sungguh mencari tahu tentang kebenaran tentang papirus tersebut.(hidayatullah)
0 komentar:
Post a Comment