inilah 5 Tanda-Tanda Malam Lailatul Qodar yang Disebutkan Nabi
Mendapatkan berkah Lailatul Qadar adalah harapan dari kita semua umat Islam yang tengah menjalankan ibadah puasa. Sebab, kemuliaan malam itu akan membawa kita kepada keberkahan abadi, karena malam itu lebih baik dari 1000 bulan.
Namun tidak semua kita mendapatkan keberkahan itu, karena hanya orang-orang pilihan dan benar-benar bersungguh-sunguh menjalankan ibadahlah yang mendapatkannya. Namun tahu kah anda Lailatur Qadar bisa turun di mana saja, dan siapa saja yang mendapatkannya. Karena di malam 10 terakhir Ramadan adalah malam Lailatul Qadar.
ADAPUN tanda yang pernah disampaik Rasulullah adalah:
1. Terbitnya matahari.
- Cahayanya lembut sejak pagi
- Cerah
- Sinarnya tidak begitu menyengat bisa siang hingga terbit besok paginya.
Dari Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah sollahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Keesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar terang”(HR Muslim)
2. Udara
- Sejuk dan tenang
Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah sollahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Lailatul qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah” (Hadist hasan)
3. Kemunculan Bulan
- Tanda malam hari di mana Bulan menampakkan diri dengan separuh
Abu Hurairah radliyallahu’anhu pernah berkata: Kami pernah berbincang tentang lailatul qadar di sisi Rasulullah solallahu’alaihi wa sallam, beliau berkata,
“Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.”(HR. Muslim)
4. Malam
- Terang
- Sejuk, tidak panas juga tidak dingin
- Tak nampak awan di langit yang terang
- Tidak ada hujan
- Angin berhembus lembut
Sebagaimana sebuah hadit, dari Watsilah bin al-Asqo’ dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam:
“Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi syaitan)” (HR. at-Thobroni dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan)
5. Rasa umat yang beribadah
- Merasakan keheningan dalam kebahagiaan dan ketenangan
- Hati dan pikiran merasakan nikmat bermunajat dan berdoa, berbeda dengan malam lainnya. [http://palembang.tribunnews.com/]
0 komentar:
Post a Comment