Rusia telah bunuh 2100 warga sipil Suriah
Hari Senin (30/5) malam waktu Suriah, terjadi rangkaian serangan udara di kota Idlib. Menurut Orient-news, sekitar 20 orang terbunuh oleh serangan, sementara lebih banyak lainnya terluka atau masih terjebak di reruntuhan.
Bahkan salah satu serangan menyasar rumah sakit nasional Idlib, sehingga membuat gedungnya rusak parah, seperti ditunjukkan dalam foto-foto yang beredar.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa serangan itu dilakukan oleh jet tempur Rusia. Rangkaian pengeboman jet tempur menghajar kawasan pemukiman kota yang telah dikuasai oposisi itu.
Serangan ke kota Idlib hari Senin menjadi laporan terbaru yang menyebutkan aktivitas Rusia dalam membantu rezim Assad menyerang pemukiman di wilayah oposisi, sehingga menyebabkan jatuhnya korban sipil.
Menurut lembaga pemantau HAM Suriah, Syrian Observatory for Human Rights atau SOHR, sepanjang 8 bulan keterlibatannya di Suriah, sejak 30 September 2015, militer Moskow telah membunuh hampir 2.100 warga sipil di seluruh wilayah Suriah.
Dari jumlah itu, sekitar 500 korban sipil berusia di bawah umur, sedangkan 300 lainnya adalah wanita.
Berikut rincian data korban Rusia menurut catatan SOHR,
Total korban tewas: 6340
Terdiri dari:
2099 warga sipil Suriah, mereka adalah 500 anak-anak di bawah usia 18 tahun, 318 wanita dan 1281 laki-laki dewasa.
1971 kombatan gabungan, yang berasal dari pejuang oposisi dan faksi-faksi Islamis, juga ditambah Jabhah Nushrah (Al-Qaeda Suriah) dan para pejuang asing yang bersekutu dengan revolusi Suriah, seperti kelompok Turkistan maupun grup tempur independen lainnya.
2270 anggota ISIS
Pada awal intervensinya, Rusia lebih banyak menyasar pejuang oposisi, Jabhah Nushrah maupun warga sipil di wilayah mereka, daripada mengebom daerah ISIS.
Menurut catatan Risalah, jumlah ISIS yang tewas meningkat secara signifikan sejak tercapai gencatan senjata rapuh dan penarikan parsial militer Rusia pada akhir Februari lalu.
Dimana kelompok ISIS dan Jabhah Nushrah tidak masuk dalam gencatan senjata, sehingga lebih banyak diserang dalam pertempuran. (SOHR/Orient-news/rslh)
0 komentar:
Post a Comment