Jokowi Cuma Bisa Bengong Ketika Pulau Manis Dicaplok Singapura
Anggota Komisi I DPR RI Syaifullah Tamliha mengimbau pemerintah untuk segera membangun pangkalan militer di wilayah yang pulau-pulaunya berbatasan dengan negara tetangga. Khususnya, di wilayah Batam.
Hal ini menyusul ada pemberitaan yang menyebutkan Pulau Manis masuk ke dalam peta negara Singapura. Padahal, secara administratif Pulau Manis termasuk wilayah Batam. Di Pulau Manis itu terdapat Funtasy Island, yang merupakan pulau wisata berkonsep ecopark yang diklaim terluas di dunia.
“Kan sudah berulang kali diperingatkan untuk merawat pulau-pulau tersebut. Kalau perlu pangkalan militer mesti ada di Batam sana,” ujar Tamliha di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/5).
Ia menegaskan Pemerintah perlu segera membuat pangkalan militer untuk mencegah terjadi klaim-mengklaim pulau dari negara asing dalam hal ini Singapura.
Selain itu, pemerintah juga harus merawat pulau-pulau yang merupakan bagian dari asset bangsa. Sebab, jika tak dirawat pulau tersebut akan menjadi milik negara asing.
“Singapura kan mereklamasi pantainya. Kalau mendekati wilayah Indonesia nanti dia akan hitung garis pantainya apakah 120 mil dari pantainya, kalau dibawah itu masuk ZEE singapura,” kata Politisi PPP itu.
Karenanya, lanjut Tamliha, sekali lagi pemerintah harus mendirikan pangkalan militer di sekitar wilayah tersebut. Ia pun mengingatkan agar pemerintah menjaga kondisi politik dan merawat pulau itu dan pulau lainnya. Jika tidak, Indonesia akan kalah bila menggugat secara hukum nantinya.
“Kan sudah diingatkan kepada pemerintah berapalah bikin pangkalan militer, khususnya di pulau itu. Termasuk pulau lain. Kalau enggak punya senjata, kita perlu mengetahui kondisi politik dan merawatnya . Nanti kita kalah lagi, karena hukum internasional nanti kita enggak rawat seperti Ligitan dan Sipadan,” tutup Tamliha.
Sampai saat ini, tidak ada respon dari Jokowi terkait dicaploknya Pulau Manis oleh Singapura ini. Jokowi cuma bisa bengong. (ts/akt)
President bodoh, benggonh
ReplyDelete