FPI Prediksi Seluruh Pendukung Ahok Orang Bayaran
Front Pembela Islam atau FPI ikut memberikan komentar tentang pendukung Ahok yang mengalirkan suara untuk Gubernur DKI di media maupun aksi turun jalan. Menurut FPI dukungan ini tidaklah murni dan terindikasi orang-orang bayaran sebab Ahok bukanlah orang Jakarta asli. Demikian pernyataan Ketua Umum FPI Muchsin Alatas seperti dilansir oleh CNN Indonesia, senin (2/3).
Ternyata FPI juga mengikuti perkembangan konflik Ahok vs DPRD seputar APBD DKI, hak angket dan pemakzulan, sampai pada pelaporan di meja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
FPI menyikapi pembongkaran dana siluman Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 senilai Rp 12,1 triliun sangat ganjil. Menurutnya dana tersebut pasti bukan dipakai oleh orang DPRD tapi Ahok beserta orang-orangnya di pemerintahan DKI.
“Dana siluman itu kan yang mengajukan dan melaksanakan Ahok sebagai Gubernur bersama aparaturnya,” ujar Muchsin.
Dengan demikian arus deras dukungan massa pro Ahok , menurut Muchsin Alatas, pasti sudah mendapatkan “uang lelah” dalam jumlah yang sangat besar.
“Mereka itu kan massa bayaran semua, Ahok mana punya orang di sini (Jakarta), dia kan orang dari Bangka Belitung,” tuding Muchsin saat menanggapi situasi pro dan kontra tersebut.
Di satu sisi Muchsin Alatas merasa bangga pada FPI karena selama ini aksi mereka turun ke jalan untuk mengkritik Ahok tidak meminta bayaran pada siapapun.
“Kalau dari kita pasti murni. Tapi aksi mereka pasti enggak murni, itu ada yang mendanai,” ujar Muchsin.
Pendapat Muchsin ini dikarenakan pihaknya sudah mengorek keterangan dari orang-orang khusus di lapangan sebagai pengawas gerak-gerik Ahok bahkan orang itu berprofesi sebagai intelijen.
“Ya adalah kita punya orang-orang intelijen juga,” kata Muchsin.
Menurut rencana dalam waktu dekat ini FPI dan gabungan elemen masyarakat DKI kembali turun ke jalan untuk mendemo Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.
Aksi FPI dimaksudkan untuk mengimbangi kekuatan pendukung Ahok yang mulai intensif keluar dari dunia maya menuju sudut-sudut jalan di Jakarta.
Warga Jakarta yang menamakan diri ‘Teman Ahok’ menggalang dukungan melalui petisi online dan berbagai pesan tertulis lalu menyebarkan petisi tersebut untuk diisi masyarakat luas.
Selain itu, dukungan yang diperoleh Ahok melalui petisi online di laman www.change.org sudah mencapai lebih dari 35 ribu orang.
0 komentar:
Post a Comment