Shah Porir Dwip – Pembersihan etnis Rakhine memicu gelombang pengungsi etnis Rohingya ke Bangladesh. Tragisnya, kamp pengungsian di wilayah pelarian telah melebihi kapasitas.
Petugas PBB untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh mengatakan kamp penampungan telah melebihi kapasitas. Seperti diungkapkan juru bicara Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi, Suva Vivian Tan lokasi penampungan di wilayah perbatasan Bangladesh telah penuh pada Ahad (03/09).
Kondisi itu terjadi setelah terjadi gelombang pengungsi Rohingya akibat tindakan represif aparat keamanan Myanmar yang meletus sejak 25 Agustus lalu. Diperkirakan, sebanyak 73.000 orang telah melintasi perbatasan.
Petugas yang lain mengatakan lebih dari 50 pengungsi telah tiba dengan luka tembak dan segera dilarikan ke rumah sakit Cox’s Bazar. Pengungsi yang tiba di kawasan nelayan Shah Porir Dwip menceritakan bom meledak di sekitar rumah mereka dan warga Rohingya dibakar hidup-hidup.
Menurut tim PBB, sebagian besar pengungsi memerlukan perawatan medis segera. Mereka umumnya menderita penyakit pernafasan, infeksi, dan kekurangan gizi. Fasilitas medis yang ada di daerah perbatasan tidak cukup untuk mengatasi gelombang pengungsi yang masuk. Diperlukan bantuan dan paramedis dalam jumlah banyak.
Sumber: VOA

0 komentar:
Post a Comment