PENGUSAHA KELAS KAKAP ANCAM SANDIAGA UNO KARENA MEMBELA PENGUSAHA KECIL


Kandidat Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mendapat ancaman hebat dari pengusaha kelas kakap. Hal itu dipicu lantaran kerasnya Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini menyuarakan kebangkitan ekonomi rakyat dari pedagang kaki lima (PKL).

"Saya mendapat ancaman setelah melakukan kampanye selama empat bulan terakhir," ujar Sandi sapaan akrabnya saat menyempatkan diri berbuka puasa bersama PKL di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (25/06/2016).

Dia mengatakan, sejatinya ancaman tersebut datang dari koleganya sesama pengusaha. Hal tersebut diakui Sandi dilontarkan langsung lewat pesan singkat.


"Dia bilang kalau kamu teruskan kampanye kamu menjadi Gubernur kamu akan hancur. Hancur semua investasi yang telah lama kamu bangun," katanya menirukan bunyi ancaman pesan singkat tersebut.

Kendati demikian, pria yang masih menjabat sebagai orang nomor satu di PT Saratoga Investama itu mengaku tak gentar dengan ancaman tersebut. Dia bertekad akan tetap memperjuangkan kesejahteraan PKL dalam kampanyenya ke depan sampai jelang Pilkada DKI 2017.

"Sampai sekarang setelah saya balas SMS untuk menanyakan apakah kamu mengancam? Sampai saat ini juga dia belum menjawab SMS saya," terang Sandi.

Ancaman tersebut dipastikan dia berangkat dari kekhawatiran perusahaan besar di bidang retail modern. Sebab bagaimanapun juga koleganya tersebut takut dengan kekuatan pegiat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Karena kalangan pengusaha tersebutlah yang dapat menggerakkan perekonomian bangsa.

"Ingat dahulu pada krisis ekonomi 1997/1998, UMKM yang menyelamatkan perekonomian bangsa. Ini bukti bahwa apa yang saya perjuangkan untuk memperbaiki perekonomian rakyat kecil membuat kalangan pengusaha atas terancam," ungkap Sandi. [beritaislam24h.com / rnc] DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment