Presiden Turk, Recep Tayyip Erdogan, mengritik keras pihak-pihak yang mengkampanyekan dikumandangkannya adzan dengan bahasa Kurdi. Hal itu, menurutnya tidak berbeda dengan masa 70 tahun yang silam, saat adzan dikumandangkan dengan bahasa Turki.
“Ini sama saja dengan Turki 70 tahun yang silam, saat adzan dikumandangkan dengan bahasa Turki. Keduanya berasal dari cara logika yang sama,” demikian Erdogan menjelaskan seperti yang dilansir kantor berita Turki, Anadolu, Senin (4//5/2015) hari ini.
Menurut Erdogan, Partai Rakyat Republik (CHP) pernah berusaha menjauhkan rakyat Turki dari akidah, sejarah, dan peradabannya, dengan membangun masyarakat baru yang sesuai dengan ideologi mereka. Erdogan mengatakan, “Mengajak orang Kurdi mengumandangkan adzan dengan bahasa Kurdi adalah menjauhkan mereka dari akidah mereka.”
Erdogan juga mengritik ketua Partai Rakyat Demokrasi (HDP), Selahaddin Dmirattash, yang mengatakan, “Ka’bah kita adalah Taksim.” Taksim adalah sebuah bundaran di tengah kota Istambul. Tempat ini kerap dijadikan titik tolak diadakannya demonstrasi dan peringatan-peringatan. (msa/dakwatuna)
0 komentar:
Post a Comment