BBC melaporkan, massa kembali menduduki Alun-alun Taksin di kota Istanbul dalam sebuah aksi damai. Sedangkan, di Ankara polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang berkumpul di Alun-alun Kizilay.
Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan menyatakan massa pendukung demokrasi itu justru melemahkan demokrasi. Pada aksi massa sebelumnya, pengunjuk rasa turun ke jalan mulai dari taman dengan Alun-alun Taksim dan berakhir rusuh.
Dilaporkan, massa tidak puas terhadap pemerintahan yang dijalankan Erdogan karena dituding otoriter dan mengupayakan untuk menerapkan nilai-nilai Islam konservatif di negara sekuler tersebut.
Massa dipicu oleh kebijakan baru pemerintah minggu lalu, yang melarang iklan dan penjualan minuman keras. Kebijakan ini oleh kalangan sekuler ditentang karena dianggap sebagai upaya untuk menerapkan nilai-nilai Islam.
Massa marah karena para penentang itu malah dituduh sebagai kelompok alkoholik. Pemerintah Erdogan menuduh respons massa atas kebijakan itu dipanas-panasi oleh pihak tertentu untuk menentang pemerintah.(inilah)
0 komentar:
Post a Comment