Pertempuran hebat saat ini sedang terjadi di 22 fronts di Qusayr, Homs yang berbatasan dengan Lebanon, antara para pejuang pembebasan Suriah, Jaysul Hurr/Free Syrian Army, dengan pasukan rezim Basyar al-Assad yang dibantu ribuan milisi Syi’ah dari Lebanon, Iraq, Iran dan lain-lainnya.
Pada saat yang bersamaan, gempuran dari udara terus dilancarkan tanpa henti. Rudal-rudal dan bom-bom dijatuhkan tanpa ampun ke kawasan-kawasan pemukiman. Korban terbanyak adalah anak-anak. Sampai sekitar Zuhur waktu setempat saja, sudah dijatuhkan 45 rudal ke arah kota Al-Qusayr dari berbagai arah.
“Kami mengkhawatirkan terjadinya pembantaian di kalangan wanita dan anak-anak,” demikian Abu Ja’far al-Homsi, seorang relawan media, kepada TV FSA.
Berbagai sumber media mengabarkan bahwa saat ini ada sekitar 950 orang mujahidin di Qusayr yang sudah menyatakan mereka akan terus berjuang mempertahankan kota demi menyelamatkan warga, sampai titik darah penghabisan.
Sebagaimana sudah diberitakan, ada ribuan milisi Syi’ah Hizb*** yang berusaha menyerbu masuk dan menaklukkan Qusayr. Perancis menyebutkan angka 4000 tentara Hizb*** Lebanon, sementara pihak Jasyul Hurr memperkirakan jumlah milisi Syi’ah itu sekitar 6000-an. Sejauh ini, sekitar 300 tentara Hizb*** sudah dibunuh oleh para pejuang di Qusayr. Di pihak mujahidin sendiri, jumlah mereka yang syahid (Insya Allah) juga dikabarkan sangat tinggi namun mereka menolak menyebut angka dan menyatakan dengan tegas bahwa mereka masih memiliki banyak sekali mujahidin yang akan terus berjihad membela 40 ribuan warga dan kota Qusayr.
Masih Berlangsung
Saat berita ini diturunkan, pertempuran masih terus berlangsung, demikian dikabarkan Abu Ja’far.
“Para tentara bayaran Hizb*** dan milisi Assad hanya bisa sampai di pinggiran kota al-Qusayr, mereka hanya bisa menguasai sekitar 20-an rumah,” demikian Abu Ja’far, membantah pemberitaan berbagai media Barat termasuk BBC yang mengatakan bahwa al-Qusary sudah jatuh ke tangan rezim.
“Ada pertempuran ‘tabrak lari’ yang terus berlangsung dan mereka tidak bisa masuk ke pusat kota,” kata Abu Ja’far, menekankan pentingnya untuk segera menolong dan mengevakuasi mereka yang cedera agar tidak terjadi pembantaian yang serupa dengan yang terjadi di Baba Amru ketika 740 warga kota – termasuk yang cedera – dibunuh oleh pasukan rezim.
Abu Ja’far membenarkan bahwa sebagian pejuang sudah menarik diri sementara rezim dan Hizb*** maju, tapi ini adalah mundur taktis. “Ini bukan pertempuran yang seimbang. Ini pertempuran antara Jaysul Hurr melawan 5 negara. Kami (warga Qusayr) sudah mengatakan kepada Jaysul Hurr/FSA bahwa kalau mundurnya kalian itu baik untuk kalian dan warga sipil, maka mundurlah. Karena revolusi akan terus berjalan meskipun Qusayr sampai jatuh. Masih ada fronts lain, Dar’aa, kawasan utara Aleppo dan Homs. Revolusi bukan cuma di Qusayr.” (Sahabat Suriah)
0 komentar:
Post a Comment