Tingkah Gila Ulama-Ulama Syi'ah Di Hari Ratapan Mereka
Bukan syi’ah kalau tidak gila. Mereka meratap berlebihan atas nama cinta ahlul bait. Maka pertanyaan kami: Beginikah yang namanya cinta ahlil bait?? Padahal imam Ali melarang perbuatan seperti itu, Imam Husain juga melarang perbuatan seperti itu, dan Rasulullah pun juga melarangnya. Dan itu tertulis dalam kitab-kitab syi’ah.
Mari kita lihat tingkah gila mereka hingga akhir cuplikan video:
Maka pertanyaannya: Begitukah yang namanya cinta ahlil bait?? Dengan meratap hingga memukul-mukul wajah, dan menampar-nampar pipi, serta merobek-robek baju??
Disebutkan dalam kitab syi’ah “Nahju Al-Balaghah”, Imam Ali bin Abi Thalib berkata:
من ضرب يده عند مصيبة علَى فخذه فقد حبط عمله
"Barangsiapa memukul-mukul pahanya dengan tangannya tatkala datangnya musibah, maka telah batal amalannya" (Nahju Al-Balaghah hal. 576)
Dan padahal Imam Husain sendiri yang wafat terbunuh dikarbala mengatakan kepada saudarinya Zainab di karbala melarang untuk meratap seperti itu dan tertulis dalam kitab syi’ah sendiri:
يا أختي أحلفك بالله وعليك أن تحافظي علَى هذا الحلف، إذا قتلت فلا تشقي علَى الجيب ولا تخمشي وجهك بأظفارك ولا تنادي بالويل
"Wahai saudariku, aku bersumpah kepadamu dengan nama Allah, dan wajib atasmu untuk menjaga sumpah ini. Jika aku terbunuh maka janganlah kamu merobek robek pakaianmu, dan janganlah kamu menampar-nampar wajahmu, dan jangan juga menyeru dengan perkataan kebianasaan" (Muntahaa al aamaal 1/248)
Dan begitu pula Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga melarangnya, beliau bersabda kepada Fatimah:
إِذَا أَنَا مِتُّ فَلَا تَخْمِشِي عَلَيَّ وَجْهًا، وَلَا تَنْشُرِي عَلَيَّ شَعْرًا، وَلَا تُنَادِي بِالْوَيْلِ، وَلَا تُقِيمِي عَلَيَّ نَائِحَةً
"Jika aku wafat, maka janganlah kamu menampar-nampari wajahmu atas kematianku, dan janganlah kamu menarik-narik rambutmu, dan jangan pula menyeru dengan perkataan kebinasaan, dan janganlah kamu meratapiku" (Al Kaafi 5/527)
Maka beginikah yang namanya cinta ahlu bait?? Namun melanggar perintah imam-imam Ahlu bait??
Bukalah matamu wahai syi’ah..
0 komentar:
Post a Comment